Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela kebijakan imigrasinya yang berujung pemisahan ribuan imigran ilegal dengan anak-anak mereka di perbatasan AS. Trump menilai itu menjadi satu-satunya cara yang efektif untuk memerangi imigran ilegal yang berusaha masuk ke AS.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/6/2018), saat berbicara dalam perkumpulan pengusaha kecil setempat, Trump menegaskan 'zero toleransi' untuk kebijakan imigrasinya yang menuai banyak kritikan.
"Saya tidak ingin anak-anak diambil dari para orang tua," ucap Trump dalam forum itu. "Ketika Anda mengadili para orang tua karena masuk secara ilegal, yang seharusnya memang terjadi, Anda harus mengambil anak-anaknya," imbuhnya.
"Kita tidak perlu mengadili mereka, tapi itu berarti kita tidak mengadili mereka karena masuk secara ilegal. Itu tidak baik," ujar Trump.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, lebih dari 2.300 anak-anak telah dipisahkan dari orang tua atau wali pendamping mereka sejak awal Mei lalu. Hal ini dimulai saat pemerintahan Trump mengumumkan kebijakannya untuk menangkap dan mengadili siapa saja yang melintasi perbatasan AS-Meksiko, terlepas apakah mereka sedang mengajukan suaka politik.
Karena anak-anak tidak bisa ikut ke fasilitas imigrasi tempat orang tua mereka ditahan, maka mereka harus dipisahkan. Pemisahan ribuan anak dari keluarganya memancing kritikan keras. Kelompok HAM, kalangan evangelis Kristen, mantan Ibu Negara AS hingga kalangan politikus Partai Republik yang menaungi Trump, menyerukan pemisahan anak-anak dengan keluarganya di perbatasan itu segera diakhiri.
Namun Trump bersikeras dan bersumpah bahwa AS tidak akan menjadi 'kamp imigran'.
"Kita tidak ingin orang-orang mengalir masuk ke negara kita," tutur Trump dalam forum yang digelar Selasa (19/6) waktu setempat. "Kita ingin sistem berbasis merit di mana orang-orang masuk dengan didasarkan pada kepantasan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Trump menuding media-media dengan laporannya telah membantu para penyelundup manusia. "Orang-orang yang mengajukan suaka secara legal di perlintasan masuk tidak diadili. Media berita palsu di sana tidak membahas soal itu. Mereka palsu. Mereka membantu para penyelundup ini seperti tidak ada yang percaya," tuding Trump.
Trump dijadwalkan bertemu anggota parlemen dari Partai Republik pada Selasa (19/6) waktu setempat untuk membahas hal ini. Banyak politikus Republikan yang sebenarnya tidak setuju dengan kebijakan Trump ini.
Dalam komentarnya, Trump menuding kalangan Demokrat sengaja memprovokasi krisis dengan memblokir legislasi untuk memerangi imigran ilegal. "Kita ingin mengakhiri krisis perbatasan dengan akhirnya memberikan kita kewenangan legal dan sumber daya untuk menahan dan mengusir keluarga imigran ilegal bersama-sama dan memulangkan mereka ke negaranya," tudingnya.
Menanggapi Trump, pihak Demokrat menyebut krisis perbatasan dipicu Trump sendiri dan menuding Trump menggunakan anak-anak sebagai bidak.dtc