Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tigaras. Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut juga mengaku kewalahan dengan pengawasan kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam.
Kapal tersebut dinilai tidak wajar bisa mengangkut 185 orang lebih ditambah muatan 65 sepeda motor.
"Sebenarnya, ada kapal ferry. Kenapa tidak naik kapal ferry, dan malah kapal motor (KM) kayu itu. Kapasitas terbatas dipaksa sampai 185 orang lebih," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Sumut Darwin Purba, Kamis (21/06/2017), di Dermaga Tiga Ras, Kabupaten Simalungun.
Darwin mengatakan data korban masih simpang siur karena tidak ada manifest penumpang. Yang, ada pun hanya sekitar 95 orang penumpang.
Dia mengaku cukup sulit mengawasi. Karena warga sekitar termasuk sang nahkoda bandel.
Dia pun mengibaratkan kapal yang tenggelam dengan angkutan kota (angkot) dan bus yang angkut penumpang di tengah jalan tanpa membeli tiket resmi di loket dan tidak diketahui nama serta asal penumpang. Kondisi serupa terjadi pada kapal yang tenggelam.
"Informasi yang saya terima bahkan kapal itu membawa 65 sepeda motor. 20 sepeda motor diantaranya adalah Vespa komunitas yang melakukan touring keliling daerah. Ditambah penumpang 185 orang informasinya. Bayangkan, seberat apa kapal itu," ujarnya.
Mengenai pengawasan atau patroli dan larangan kapal yang melebihi muatan berlayar. Darwin tidak menjawab rinci dan menilai untuk izin selalu diperiksa.
"Sebelum berlayar mereka itu kan ada izin berlayar. Itu biasa diperiksa. Kemudian saat ditengah berlayar dia angkut penumpang secara ilegal, itu yang tidak bisa kita deteksi," jelasnya.
Darwin mengaku kedepannya. Operasional kapal akan semakin diperketat.
Saat ditanya mengenai, masih ada sekitar 5 kapal motor kayu yang masih beroperasi berdasarkan pantauan di sepanjang pinggiran Danau Toba. Darwin enggan menjawab rinci.
"Jika sepanjang memenuhi standar keselamatan mungkin boleh ya. Saya tidak terlalu paham larangan Menhub untuk kapal dilarang berlayar itu. Karena aktifitas masyarakat sekitaran Danau Toba juga kan perlu kapal itu," ungkapnya.