Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jombang - Lebaran ketupat yang jatuh sepekan setelah hari raya Idul Fitri mendatangkan rezeki bagi produsen ketupat di Jombang. Banyaknya pesanan dalam sepekan terakhir mendongkrak omzet pembuat ketupat hingga Rp 270 juta.
Berkah lebaran ketupat itu dirasakah Ahsan (50), pembuat ketupat di Dusun Ngembeh, Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang. Dia mengaku banyak menerima pesanan ketupat sejak H+1 lebaran.
Pria yang sehari-hari membuat lontong ini menuturkan, rata-rata dalam sehari dirinya harus membuat 2.500 ketupat. Untuk membuat ketupat sejumlah itu, dia menghabiskan 50 Kg beras.
Tak hanya ketupat, Ahsan mengaku juga kebanjiran pesanan Lepet. Kue berbahan dasar ketan dan parutan kelapa itu juga menjadi makanan khas saat lebaran ketupat. Kue ini dibungkus dengan daun kelapa yang masih muda.
"Kalau lepet dalam sehari saya menghabiskan 40 kilogram ketan untuk membuat tiga ribu buah lepet," kata bapak dua anak ini kepada wartawan di rumahnya, Kamis (21/6/2018).
Ahsan mengaku menekuni bisnis musiman membuat ketupat dan lepet selama 10 tahun terakhir. Momen lebaran ketupat selalu dia manfaatkan untuk mengais rezeki.
Banyaknya pesanan membuat omzet penjualan ketupat dan lepet Ahsan melimpah. Hanya dalam 6 hari, dia mengaku telah menjual masing-masing 10 ribu ketupat dan lepet. Tak tanggung-tanggung, omzetnya mencapai Rp 270 juta.
"Satu ikat lepet saya jual Rp 12 ribu, kalau ketupat seikat Rp 15 ribu, satu ikat isinya 10 biji," terangnya.
Melimpahnya pesanan membuat Ahsan kewalahan. Dia memilih memberdayakan para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk membuat ketupat dan lepet.
"Membuat kulit ketupat yang butuh waktu lama. Kalau memasaknya hanya dua jam, saya pakai tiga tungku sekaligus," tandasnya. dtc