Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) sudah melakukan mapping atau pemetaan terhadap daerah rawan di di Pilgub Sumut 2018. Selain itu ada beberapa daerah yang mendapat perhatian khusus. Namun, Kejatisu tidak bersedia membeberkan daerah rawan atau daerah yang mendapat perhatian khusus itu.
"Tidak bisa sampaikan berapa banyak daerah rawan saat Pilgub Sumut 2018. Tapi, sudah melakukan maping atau pemetaan. Takutnya disampaikan daerah rawan, malah jadi panjang masalahnya, jadi panas," ujar Asisten Intelejen Kejatisu, Leonard Ebenezer Simanjuntak, di Medan, Kamis (21/6/2018).
Leo, sapaan akrabnya, juga memuji karakter masyarakat di Sumut yang tidak mudah terprovokasi. Hal ini dibuktikan pada setiap agenda Pilkada di Sumut yang tidak pernah ada keributan.
"Kami rasa Pilgub Sumut akan berjalan dengan baik, tenang. Masyarakat Sumut sudah lebih dewasa, bahkan Sumut sudah menjadi barometer daerah yang tidak mudah terprovokasi," jelasnya.
Upaya intelijen, lanjut dia, akan tetap dilakukan khususnya dalam upaya pencegahan agar setiap hambatan pelaksanaan Pilgub Sumut berjalan dengan baik.
"Kemarin kami sempat berkomunikasi dengan tukang becak saat berbagi takjil di bulan Ramadan. Saat itu tukang becak memakai atribut para calon, meski begitu mereka tetap berkomitmen menjaga NKRI, padahal pendidikan mereka tidak tinggi," bilangnya.
Mengenai suhu politik yang memanas menjelang hari pencoblosan, disebut Leo, karena jumlah kandidat yang bertarung hanya dua.
"Pilihannya kalau tidak A, ya B. Makanya agak sedikit panas, tapi masyarakat Sumut sudah dewasa tidak mudah terprovokasi. Panas juga karena masing-masing calon menonjolkan programnya," tuturnya.