Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bencana tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun, Senin (18/6/2018), menyebabkan tidak sedikit korban jatuh dari keluarga Batak bermarga Parna. Baik di Simanindo (Samosir) yang merupakan titik awal keberangkatan KM Sinar Bangun maupun Tigaras (Simalungun) yang jadi tujuan, kedua area tersebut merupakan tempat di mana keluarga Parna banyak berdomisili.
Oleh karena itu, perkumpulan Parna (Parsadaan Raja Naiambaton) Indonesia) memberi perhatian besar terhadapnya peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun yang telah menyebarkan hilangnya ratusan penumpang hingga hari ini. Khususnya terkait korban, Parna Indonesia yang mempunyai motto
Sisada Lulu Anak Sisada Lulu Boru telah menetapkan menjalankan dua upaya sekaligus.
Sekjend Parna Indonesia Martuama Saragi menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com melalui wakilnya Parlin Manihuruk, Minggu (24/6/2018). Pertama yang dilakukan adalah terjun langsung ke lokasi bencana membantu upaya pencarian korban yang belum berhasil ditemukan. Kedua, mengumpulkan donasi dari berbagai pihak khususnya anggota Parna guna membantu keluarga korban.
"Tim kita sudah turun ke Simanindo membantu upaya pencarian korban, kita juga melakukan pengumpulan donasi yang akan disalurkan membantu keluarga korban," tegas Parlin.
Pengumpulan donasi, katanya, sudah berhasil mengumpulkan uang dari sekitar puluhan orang. Disalurkan ke rekening milik Parna Indonesia.
Selain kedua usaha tersebut, sebelumnya Parlin juga menjelaskan Parna Indonesia yang dipimpin Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon sebagai ketua akan menyusun rumusan rekomendasi kebijakan sebagai bahan bagi evaluasi sistem pertransportasian di perairan Danau Toba.
"Ada yang tidak baik dalam sistem pertransportasian di Danau Toba. Bencana tenggelamnya kapal sudah berulang kali terjadi. Parna Indonesia menginginkan agar pemerintah melakukan evaluasi," ujar politikus Partai Demokrat ini.
Disebutkan, setidaknya pekan depan para pengurus Parna Indonesia akan menyelenggarakan focus group discussion guna merumuskan rekomendasi kebijakan evaluasi sistem transportasi di perairan Danau Toba.