Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Istanbul. Masyarakat Turki memulai sejarah baru dengan mengikuti pemungutan suara untuk memilih presiden dan anggota parlemen. Pemilu ini menjadi salah satu yang terpenting dalam sejarah modern Turki.
Dilansir kantor berita AFP, Minggu (24/6), tempat pemungutan suara dibuka dari pukul 08.00 pagi waktu Turki atau pukul 12.00 WIB dan akan ditutup pada 05.00 sore waktu Turki atau pukul 21.00 WIB.
Ada 6 kandidat yang maju dalam Pemilu tersebut termasuk petahana Recep Tayyip Erdogan yang sudah berkuasa di Turki selama 15 tahun. Erdogan (64) diketahui sudah menjabat Presiden Turki sejak tahun 2014. Sebelum itu, Erdogan menjabat Perdana Menteri (PM) Turki dari tahun 2003 hingga tahun 2014.
Kandidat lainnya yaitu Muharrem Ince (54) yang disebut sebagai rival utama Erdogan. Kampanye yang digelar Ince dihadiri ratusan ribu pendukung dan tercatat sebagai kampanye oposisi terbesar di Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Lalu, ada nama Meral Aksener (61). Dia satu-satunya wanita capres Turki dalam pemilu ini. Wanita yang dijuluki 'Asena' atau 'serigala betina' ini bertekad melengserkan Erdogan yang bersama partainya selalu menang pemilu Turki dalam 15 tahun terakhir.
Kemudian ada Selahattin Demirtas (45) yang saat ini mendekam di penjara atas tuduhan terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang oleh otoritas Turki, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dikategorikan sebagai organisasi teroris. Pada November 2016, Demirtas bersama 12 anggota parlemen HDP lainnya ditangkap atas dakwaan terorisme. Dia masih mendekam di penjara karena persidangan belum selesai.
Dua kandidat lain berusia lebih dari 70 tahun yaitu Temel Karamollaoglu (77) dan Dogu Perincek (76). Perincek menjabat sebagai Ketua Partai Vatan sejak tahun 2015. Dia pernah terjerat kasus Ergenekon, yang menyeret ratusan orang dari berbagai latar belakang di Turki. Ergenekon merupakan nama organisasi sekuler rahasia yang dituding berniat menggulingkan pemerintah Turki. Perincek bebas setelah hanya dipenjara selama setahun dari vonis seumur hidup yang dijatuhkan kepadanya.
Sedangkan Karamollaoglu menjabat Ketua Partai Saadet sejak tahun 2016. Dia menyatakan diri sebagai capres dari Saadet setelah gagal meyakinkan partai-partai lain untuk mengajukan capres secara gabungan. Karamollaoglu pernah menjabat Wali Kota Sivas antara tahun 1989-1995 lalu.
Pemilu tahun ini menjadi salah satu yang terpenting dalam sejarah modern Turki. Sebabnya, pemenang pilpres nantinya akan memiliki kekuasaan eksekutif baru di bawah referendum konstitusi tahun lalu, yang memutuskan menghapus peran PM dan memusatkannya ke Presiden
Total ada 59,39 juta pemilih yang terdaftar dalam pemilu tahun ini. Jumlah itu termasuk 3,047 juta pemilih di luar negeri. Sebanyak 180.065 kotak suara telah disebar ke 81 provinsi di Turki. Sedangkan total 3.160 kotak suara disediakan di sekitar 123 misi diplomatik Turki di sebanyak 51 negara.(dtc)