Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini telah menyentuh level Rp 14.410. Kondisi ini dinilai sudah sangat rawan bagi pelaku industri makanan-minuman (mamin). Pasalnya mereka masih impor bahan baku.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyampaikan, industri mamin di Indonesia cukup signifikan bergantung bahan baku impor yang harus dibeli menggunakan dolar AS.
"Bahan baku kita cukup signifikan karena banyak sekali yang impor. Nah ini kan kondisi seperti ini kan sangat rawan sekali," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (29/6).
Pihaknya pun meminta pemerintah serius menangani penguatan dolar AS. Menurut dia, jika tidak segera ditangani bisa berdampak serius, khususnya bagi industri mamin.
"Nah tentunya kita perlu segera antisipasi. Makanya kemarin saya sudah minta Kementerian Perdagangan untuk melakukan kajian segera. Dampak ini sangat serius sekali kalau tidak diatasi," jelasnya.
Bukan hanya bahan baku, produk makanan-minuman jadi pun Indonesia juga masih impor walaupun jumlahnya tidak banyak.
"Produk jadinya saja lebih banyak impornya daripada ekspornya meskipun persentase impor itu masih kecil sekitar 5- 6% dari total peredaran produk pangan olahan," ujarnya.
"Nah ini sangat rawan sekali kalau untuk industri makanan minuman karena untuk produk jadi ekspor itu lebih kecil daripada impor," tambahnya. (dtf)