Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Banjarnegara. Embun yang membeku di dataran tinggi Dieng memang memang menjadi fenomena langka. Tidak heran jika banyak wisatawan yang penasaran ingin melihat langsung hamparan embun es.
Namun, rupanya fenomena alam ini tidak muncul setiap saat. Bagi wisatawan yang penasaran ingin melihat langsung harus rela bangun pagi sebelum embun yang membeku tersebut mencair.
Warga Desa Dieng Kulon, Saroji mengatakan, embun es bisa dilihat sekitar pukul 04.00 WIB dini hari hingga 06.00 WIB. Sebab, biasanya ketika Matahari sudah terbit embun yang membeku di dedaunan atau rumput sudah mencair.
"Kalau mau melihat harus pagi sebelum ada matahari. Kecuali memang embun es lagi tebal sehingga mencairnya agak lama," terangnya, Minggu (8/7).
Namun demikian, embun es yang muncul setiap musim kemarau di dataran tinggi Dieng ini tidak terjadi setiap hari. Biasnya, munculnya embun es bisa diprediksi jika suhu udara di malam hari terasa dingin ditambah tidak ada angin.
"Jadi sekitar pukul 19.00 WIB suhunya turun, dan tidak ada angin esok harinya biasanya muncul embun es," jelas dia.
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono menuturkan, embun es yang terjadi pada Jumat (6/7) lalu menjadi yang tertebal pada tahun ini hingga hari ini. Bahkan, luas tanaman yang membeku lebih luas dibanding tahun sebelumnya.
"Jadi ada lahan yang biasanya tidak kena, kemarin pas hari Jumat terkena bun upas. Kalau besok harinya dan tadi pagi masih ada dan tipis. Selain itu juga hanya terjadi di beberapa tempat," ujarnya. (dtc)