Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah memutuskan untuk tak merombak anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2018. Postur APBN dinilai masih baik.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menjelaskan secara keseluruhan postur anggaran 2018 masih bisa dipertahankan. Dia mengungkapkan seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan pada 2018 tetap berjalan.
"Kami bahkan juga mengakomodasi beberapa tambahan belanja, seperti untuk Asian Games dan kebutuhan yang sifatnya mendesak," kata Sri Mulyani di Gedung DJP, Jakarta, Rabu (11/7).
Dia menjelaskan, dari sisi penerimaan negara proyeksi hingga akhir tahun bisa mencapai apa yang ditargetkan dalam Undang-undang APBN.
Menurut dia kombinasi antara pajak dan PNBP jumlahnya sesuai dengan pendapatan negara yang sudah direncanakan untuk tahun 2018. Dia menjelaskan penerimaan dan belanja negara sudah disesuaikan dan sudah mencerminkan kebutuhan penyelenggaraan negara tahun 2018.
"Itu termasuk dari kenaikan yang diputuskan waktu itu, yaitu untuk diesel dinaikkan subsidinya dari Rp 500 jadi Rp 2.000 per liter," ujarnya.
Pemerintah memang tidak mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2018. Sri Mulyani bilang alasan pemerintah tidak mengajukan APBN-P karena realisasi kinerja sampai semester I-2018 dalam koridor yang baik.
"Karena postur APBN cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara, dan defisit lebih kecil dari direncanakan, maka Bapak Presiden menyampaikan bahwa untuk APBN 2018 ini kita tidak melakukan APBN Perubahan," kata Sri Mulyani.
Kinerja penerimaan perpajakan sampai semester I yang berasal dari PPh non migas tumbuh 14,9% sedangkan PPh migas tumbuh 9%. Untuk bea dan cukai pun tumbuh 16,7% atau menjadi penerimaan tertinggi sejak 3 tahun terakhir.
Dari sisi perpajakan hal positif lain, kepatuhan WP (wajib pajak) dalam membayar pajak yaitu SPT pribadi naik 14%, SPT badan tumbuh 11,2%, kalau lihat dari penerimaan perpajakan, kita melihat suatu dinamika ekonomi yang cukup positif
Selain itu, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) tetap tumbuh 47,9%, meskipun nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Sedangkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sudah mendekati 35% sedangkan belanja non K/L mencapai 43,9%. Untuk transfer ke daerah realisasinya sudah 50,3% sampai semester I-2018. Untuk dana desa terjadi kenaikan, sebab realisasinya sudah 60% dari anggaran Rp 60 triliun.(dtf)