Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan Wakil Gubernur Sumut, Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung angkat bicara mengenai kepindahannya dari Partai Hanura ke Partai Nasdem.
Ia menyebut di dalam dinamika demokrasi, dan partai modern saat ini perpindahan anggota partai ke partai lain adalah hal yang biasa.
"Saya sudah sampaikan surat pengunduran diri ke DPP Hanura. Hari ini suratnya saya masukkan melalui Sekretaris Jendral DPP Hanura," ujar Nurhajizah ketika dihubungi, Jumat (13/7/2018).
"Kebetulan Ketua Umum, Pak Oso tidak ada. Nanti setelah beliau ditempat saya akan menghadap langsung dan menyambut pengunduran diri," imbuhnya.
Surat pengunduran diri ke DPD Hanura Sumut, disebut Nurhajizah akan diantarkannya secara langsung. "Setelah urusan di Jakarta saya akan pulang untuk menyampaikan surat tembusan pengunduran diri ke teman-teman di Sumut," terangnya.
Perpindahan partai, lanjut dia, terjadi juga tergantung situasi dan dinamika politik serta kesamaan visi misi pribadi dengan visi misi partai.
"Sebetulnya sama aja, dinamika. Saya pamit baik-baik kepada Pembina (Wiranto)," sebutnya
Kepada Partai Hanura, Nurhajizah juga mengucapkan ribuan terimakasih. Sebab, sudah mengusung dirinya menjadi Wakil Gubernur Sumut.
"Terimakasih atas kesempatan menjadi Wagubsu selama 1 tahun 4 bulan, terimakasih kepada semua. Tidak ada masalah apapun, semua oke banget," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Edison Sianturi melayangkan kritik kepada Nurhajizah yang memutuskan lompat pagar ke Partai Nasdem disaat masa pendaftaran calon anggota legislatif (Caleg).
"Dia (Nurhajizah) TNI berpangkat terakhir Brigjen. Setelah itu pernah menjadi Wakil Gubernur Sumut karena diusung Hanura. Masak setelah jabatan wakil gubernur habis pergi atau pindah ke partai lain tanpa pamit dan pemberitahuan," ujar Edison.
"Itu namanya tidak beretika. Tidak ada etika dia dalam berpolitik," lanjutnya.