Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti baru saja mendapat ijazah paket C setara SMA. Ternyata, ada 'peran' Anies Baswedan di balik kemauan Susi menempuh ujian paket C.
Ketua Unit Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Fika Fawzia, menceritakan dorongan Anies ke Susi untuk mengejar paket C. Saat itu tanggal 16 Juni 2015, Anies masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fika menceritakan kisah ini di Instagramnya dan mempersilakan mengutipnya.
"Usai sidang kabinet di kantor Presiden, Pak Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, menghampiri Ibu Susi dan menanyakan sesuatu yang di luar dugaan. 'Ibu, tahun depan Ibu ikut ujian Paket C mau tidak?'," kata Fika, Sabtu (14/7).
Fika mengatakan, Susi tak begitu saja menerima saran Anies. Namun, Anies tetap berkukuh.
"Ibu Susi menjawab Pak Anies dengan canda, 'Ha...ha...ha..., yang bener adalah saya menunggu ijazah SMA 35 tahun tidak jadi-jadi'. Pak Anies kemudian tetap membujuk Ibu Susi bahwa permintaannya serius, karena Pak Anies ingin Ibu Susi menjadi contoh dan panutan untuk gerakan wajib sekolah 12 tahun serta mempromosikan program Paket C yang ditawarkan Kemendikbud," beber Fika.
Susi disebut Fika awalnya enggan menuruti saran Anies. Fika saat itu mengaku berjalan di belakang Anies dan Susi. Sayup-sayup dia mendengar percakapan Susi-Anies. Saat itulah Susi mengiyakan permintaan Anies untuk mengejar paket C.
"Akhirnya Pak Anies menoleh ke saya, 'Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur'," tutur Fika menirukan Anies saat itu.
Waktu berjalan, 3 tahun berlalu usai permintaan Anies ke Susi. Susi akhirnya dinyatakan lulus ujian paket C setara SMA. Fika pun menceritakan suka duka Susi dalam menempuh ujian ini.
"7 Juni 2018 tepatnya, Ibu Susi dinyatakan lulus dan hari ini baru menerima ijazah paket C yang tertera namanya. Beberapa kali Ibu Susi tidak bisa mengikuti ujian karena sering bertabrakan dengan agenda kerjanya. Namun, Mei 2018 kemarin waktunya sempat untuk mengikuti proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA 1 Pangandaran," sebut Fika.
"Dengan semangat Ibu Susi menelpon saya di kantor dan bilang, 'Gue peringkat Nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis, lho! Padahal itu pelajaran lama, udah nggak inget!'. Ya, semoga ini juga menjadi penyemangat bagi mereka yang putus sekolah, bahwa selalu ada cara bagi kita untuk terus belajar dan mendapatkan pendidikan, karena pendidikan itu memang hak semua warga negara," pungkas Fika.(dtc)