Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Jaksa Malaysia menyatakan dua terdakwa pembunuhan Kim Jong-Nam, termasuk Siti Aisyah dari Indonesia telah dilatih untuk memastikan keberhasilan aksinya. Menlu RI Retno Marsudi yakin bukti-bukti akan keterlibatan Siti Aisyah sangat lemah.
"Dari laporan yang diterima dari lawyer, lawyer merasa cukup confident karena kalau dilihat, bukti-buktinya lemah sekali. Tapi sekali lagi, saya tidak mau berkomentar, karena proses sedang berlangsung," kata Retno usai pertemuan Wapres JK dan Wapres Gambia di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/7 ).
"Kita memiliki lawyer yang cukup bagus, kita melakukan pendampingan secara terus menerus, dan kita lihat hasilnya seperti apa,"jelasnya.
Retno menuturkan, pihaknya terus berkomunikasi baik dengan Siti Aisyah maupun dengan pengacaranya. Pengacara Siti, Gooi Soon Seng, dikatakan Retno sempat berkunjung ke kantornya untuk membahas kasus tersebut.
"Yang ingin saya tekankan adalah komunikasi kita, baik dengan Siti Aisyah melalui teman-teman Kuala Lumpur, maupun dengan lawyer yang kita pakai, baik dari Kuala Lumpur maupun dari Jakarta terus diintensifkan,"tutur Retno.
Sebelumnya Jaksa Malaysia menegaskan bahwa pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un itu bukanlah acara lelucon (prank). Jaksa bersikeras pembunuhan itu "direncanakan dan dilakukan dengan hati-hati" dengan menggunakan racun yang dilarang PBB.
Jaksa menolak pembelaan pengacara bahwa kedua terdakwa perempuan, Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam, direkrut untuk ikut serta dalam acara lelucon (prank) di televisi, namun diperdaya menjadi pembunuh oleh sejumlah agen Korut, tanpa mereka sadari.(dtc)