Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Johan Budi Sapto Pribowo kini menjadi calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan. Ini adalah langkah terbaru Johan Budi setelah sebelumnya dikenal sebagai juru bicara ulung.
Johan lahir di Mojokerto, Jawa Timur, pada 29 Januari 51 tahun lalu. Dia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada 1992. Kehidupannya berlanjut sebagai wartawan di berbagai media massa mulai pertengahan '90-an hingga awal 2000-an.
Johan kemudian masuk KPK pada era kepemimpinan Taufiequrrachman Ruki, Tumpak Hatorangan, Erry Riyana sekitar lebih dari 10 tahun lalu. 2005, dia mulai menjadi Staf Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Setahun kemudian dia menjadi Juru Bicara KPK.
Pada 2008, dia menjadi Direktur Penindakan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Pada 2009, dia menjadi Kepala Biro Humas KPK hingga 2014. Selanjutnya, dia berada di posisi Deputi Pencegahan KPK dan pernah menjadi Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK.
"Puncak karier saya itu ya jubir (KPK) itu, menurut saya lho ya. Jubir itu puncak karier saya," kata Johan saat berbincang pada 11 Januari 2016 lampau.
Tahun 2015 Johan ikut mendaftar menjadi pimpinan KPK, tapi sayangnya sebagian besar anggota Komisi III DPR tak memberi suara kepadanya. Johan gagal menjadi pimpinan.
Tahun 2016, pria yang pada masa remajanya gemar trek-trekan di Mojokerto ini masuk Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, alias Juru Bicara Presiden. Johan mengungkapkan sebab kenapa dia menerima 'pinangan' Jokowi.
"Karena saya melihat apa yang selama ini menjadi pengalaman saya, as (sebagai) profesional saya, bukan dari sisi politis. Apa yang menjadi pengalaman saya selama 12 tahun lebih menjadi wartawan dan 10 tahun di KPK di mana lebih banyak sebagai jubir. Menjelaskan apa yang menjadi program KPK kepada publik. Nah, mungkin menurut saya, pengalaman saya bisa berguna untuk pemerintahan sekarang atau untuk Pak Presiden," kata Johan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 12 Januari 2016 lampau.
Tahun 2018 ini, dia maju menjadi caleg dari partai berlambang banteng moncong putih. Dia maju dari Dapil Jatim VIII, meliputi Pacitan, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, dan Magetan.
"Benar," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari membenarkan bahwa Johan maju caleg dari PDIP, Selasa (17/7).
Badai-badai yang datang ke KPK sejak era Antasari Azhar, Bibit-Chandra, hingga BW-Samad, berhasil dilewatinya. Citra KPK tak terganggu. Johan tampil menjaga kehormatan KPK.(dtc)