Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemprov DKI sedang mempelajari evaluasi dari UNESCO yang menyebabkan kawasan Kota Tua gagal jadi warisan dunia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meminta TGUPP mempelajari berkas dari UNESCO itu.
"Minggu lalu saya minta TGUPP melibatkan SKPD terkait untuk mempelajari hasil UNESCO. Keputusan UNESCO itu tebal, bukan hanya DKI, tapi banyak. Saya minta untuk mempelajari, lalu merekomendasikan ke Gubernur langkah yang harus dilakukan agar Kota Tua laik jadi warisan dunia. Sekarang sedang dipelajari. Kalau sudah, akan dilakukan komitmennya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).
Mantan Mendikbud itu menjelaskan butuh waktu panjang untuk mengajukan kembali Kota Tua sebagai warisan dunia. Ada juga proses lobi untuk meloloskan satu kawasan sebagai warisan dunia.
"Kalau mau mengajukan lagi, itu ada jedanya, tidak bisa langsung berikutnya. Saya dulu (Mendikbud) yang proses, jadi saya tahu sedikit-sedikit. Dan memperjuangkannya itu tak sederhana," kata Anies.
"Jadi nanti dipelajari karena sebagian dari proses ini bukan hanya nunggu, tapi juga lobi. Biasanya kalau lobi itu kita menitipkan kepada orang yang namanya Arif Tahman. Dia itu sekretaris eksekutif UNESCO di Indonesia. Beliau biasa lobi dan bawa pakar untuk lobi. Jadi kita bukan hanya nunggu, tapi lobi sana-sini karena daftarnya banyak," sambungnya.
Anies menuturkan pembahasan dokumen dari UNESCO ini untuk mencari tahu kesalahan Pemprov saat mengajukan permohonan Kota Tua sebagai warisan dunia.
"Saya mau tahu kemarin kita missed-nya di mana karena, kalau ada masalah, bisa dijelaskan. Jadi kita perjuangkan," katanya. (dtc)