Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Seketika setelah Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/7/2018), orang-orang di sekitarnya pasang aksi langkah seribu, melarikan diri. Umar Ritonga, misalnya. Orang kepercayaan Pangonal tersebut hingga kini tak diketahui jejaknya entah di mana. KPK menetapkannya sebagai orang yang paling dicari saat ini.
Yang juga ikut lari malam guna menyelamatkan diri dari kemungkinan terjerat adalah Ali. Dia adalah penjaga rumah pribadi Pangonal yang berada di Jalan Pelajar Timur, No 186, Lingkungan VI, Kelurahan Binjai, Medan Denai, Kota Medan, yang hari ini, Sabtu (21/7/2018), tengah digeledah KPK.
"Usianya antara 23-25 tahun, belum menikah. Dia yang setiap hari menjaga rumah Pangonal ini," kata salah seorang warga, Heri, yang rumahnya berada persis di depan rumah Pangonal, No 185B.
Ungkap Heri, Ali kini tidak diketahui keberadaannya entah di mana. Sekitar tengah malam pada hari Pangonal ditangkap KPK, dia melarikan diri. Lari malam. Dengan membawa mobil jenis Toyota Rush yang biasa dilihat warga dikendarainya.
Ada pembantu rumah tangga lainnya, selain Ali, yang juga selalu berada di rumah Pangonal sebelum ditangkap. Seorang wanita bernama Ida. Dia bekerja membersihkan rumah, menyapu dan mengepel rumah setiap hari.
"Sama seperti si Ali, Kak Ida itu juga tidak pernah lagi datang ke rumah ini setelah Pangonal ditangkap KPK. Biasanya kalau siang lampu teras itu mati, sekarang terus menyala," terang Heri.
Cerita warga lainnya yang tinggal tidak jauh dari rumah Pangonal yakni Diana, mengatakan, Pangonal menempati rumah yang tengah digeledah KPK tersebut setelah dibelinya pada 2017. Hanya sesekali, ketika tengah berada di Medan, Pangonal dan keluarganya mendiami rumah yang di bagian belakangnya berlantai dua itu. Terakhir kali mereka terlihat sekitar sepuluh hari lalu bersama-sama di rumah tersebut.
Itu sebabnya ketika penyidik KPK hendak masuk menggeledah rumah Pangonal sekitar pukul 13.00 WIB tak menemukan seorang pun berada di dalam rumah. Pintu gerbang dalam keadaan tergembok. Bersama Kepala Lingkungan, Rahman, terpaksa gemboknya dibongkar paksa agar bisa masuk.
Pantauan medanbisnisdaily.com di rumah pribadi Pangonal, setelah sekitar empat jam lebih penyidik KPK masih berada di dalam. Aktivitas penggeledahan yang mereka lakukan tidak dapat dilihat. Hanya kepala lingkungan yang tahu.
Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta karena diduga menerima suap dari fee proyek di Dians PUPR Labuhanbatu. OTT dilakukan setelah orang kepercayaan Effendy Sahputra (pihak penyuap) berinisial AT mencairkan cek Rp 576 juta di Bank Sumut. Duit Rp 500 juta dari pencairan kemudian dititipkan ke petugas bank lalu diambil Umar Ritonga.
Umar saat ini masih diburu petugas KPK karena melarikan diri setelah melakukan perlawanan saat OTT berlangsung.