Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sempat berjaya di tahun 1970-an, kesenian Ketoprak Dor meredup memasuki era tahun 1992.
Kini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan berupaya membangkitkan dan mengenalkan kesenian asli Medan ini ke masyarakat khususnya generasi milenial melalui pagelaran Ketoprak Dor yang digelar Dinas Kebudayaan bersamaan dengan kegiatan lomba tari dan berbalas pantun melayu di Merdeka Walk, Sabtu (21/7/2018).
Menurut penggerak komunitas Ketoprak Dor Langen Jede Rahayu, Yono Usu, untuk di Medan komunitas ini terdapat di Tanjungmulia, Medan dan Sei Mencirim, Sunggal.
Ketoprak dor, kata Yono, merupakan kesenian pertunjukan layaknya teater, lenong dan sejenisnya. Ketoprak dor merupakan kebudayaan asli Medan. Pemainnya berasal dari beragam suku di Medan seperti Jawa, Batak, Minang dan lainnya. Pagelaran ketoprak dor juga terdapat beragam alat musik, misalnya harmonium, jidor, tambur dan lainnya.
"Biasanya ketoprak dor menampilkan pertunjukkan yang terkait legenda maupun situasi sosial yang sedang hangat terjadi di tengah masyarakat. Jadi ada pelakonnya. Di dalamnya ada tuntunan, jadi bukan sekadar tontonan. Untuk durasi tampil, bisa sehari semalam tapi bisa juga tergantung yang punya acara," kata Yono.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menyebut daya Melayu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kata dia, kegiatan ini digelar bagian dari upaya Pemko Medan melestarikan budaya melayu.
"Sejatinya, melestarikan budaya Melayu menjadi tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat, agar kita bisa terhindar dari serbuan budaya asing," ujarnya.
Menurut Eldin, budaya Melayu sangat identik dengan budaya Islam dan bisa menjadi jembatan perdamaian antar umat beragama untuk hidup harmonis. Mengingat, Kota Medan dikenal sebagai kota yang heterogen yang terdiri dari berbagai etnik budaya dan agama.
"Perlombaan seni budaya Melayu ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya. Karena, budaya menjadi salah satu tulang punggung keberhasilan pembangunan di Kota Medan," tuturnya.