Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ambon - Bantuan terhadap warga korban bencana kelaparan yang dialami warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Mause Ane, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku akhirnya telah tiba.
Sebanyak delapan anggota TNI yang dipimpin Kapten Cba Laode (Danramil 1502-05/Wahai), menempuh perjalanan darat selama 8 jam dari Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka menuju lokasi untuk memberikan bantuan.
"Ya ada 8 anggota yang dipimpin oleh Kapten Cba Laode (Danramil 1502-05) sudah tiba di Dusun Siahari, Kecamatan Seram Utara Timur, Kobi, Kabupaten Maluku Tengah dan telah memberikan bantuan awal," ujar Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho kepada detikcom, Selasa (24/7/2018).
Selain itu, Kodam XVI/Pattimura juga telah menyiapkan tim medis dari RST dr.Latumeten dan bantuan sembako dari Bekangdam XVI/Pattimura serta dukungan transportasi Heli Bell 412 EP, BKO Kodam XVI/Pattimura untuk mempercepat dorongan bantuan logistik kepada Masyarakat Suku Mausu Ane.
Sebelumnya, tiga warga suku terpencil Mausu Ane di Maluku Tengah (Malteng) meninggal karena kelaparan. Pemprov mengklarifikasi bila meninggalnya bukan karena kelaparan, tetapi karena warga itu kehabisan bahan makanan.
"Tidak benar ada kasus busung lapar. Yang meninggal hanya dua orang bukan karena kelaparan yang berkepanjangan akan tetapi karena kehabisan bahan makanan akibat ditinggal pergi oleh keluarganya," kata humas Pemprov Maluku, Bobby Kin Palapia kepada detikcom, Selasa (24/7/2018).
Warga suku yang jumlahnya tidak sampai 200 orang tinggal di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkelle. "Butuh dua hari ke lokasi dari ibukota kabupaten Seram," ujar Bobby. dtc