Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Dalam rangka persiapan peresmian pembangunan rel Kereta api Kuala Tanjung, Batubara, Polres Batubara menggelar rapat persiapan kepada pihak terkait, di Aula Mapolres Batubara, Kecamatan Lima Puluh, Senin (30/7/2018).
Hadir dalam rapat tersebut, Kapolres Batubara AKBP Robinson Simatupang beserta jajaran, Sekretaris Daerah Batubara Sakti Alam Siregar beserta Dinas Terkait Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Perizinan, Camat serta Kepala Desa, Dandim 0208 Asahan diwakili oleh Danramil, Pihak Kereta Api dan PT Pelindo (I).
Dalam paparannya, Kapolres Batubara AKBP Robinson Simatupang mengatakan, ada beberapa permasalahan terkait persiapan peresmian pembangunan rek Kereta api yaitu keberadaan warung dipinggir jalur rel Kereta api Kuala Tanjung dan keberadaan wayar (kabel) PLN disekitar rel Kereta api yang dapat mengganggu kereta api.
"Pembangunan rel Kereta api Kuala Tanjung mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat terkait akan diresmikannya proyek nasional seperti di Sei Mangkai, proyek Kereta api dan Pelabuhan. Terkait persiapan itu lah kita menggelar rapat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. pembanguanan rel Kereta api sekarang sudah nyambung dan sudah tahap uji coba. Namun dalam tahap uji coba masih ada hambatan. Diantaranya masih ada warung-warung sepanjang jalur rel Kereta api dan masih ada wayar (kabel) listrik yang dapat mengganggu," katanya.
Terkait permasalahan keberadaan warung, perlintasan liar dan wayar (kabel) PLN, Kapolres mengharapkan adanya koordinasi kepada pihak terkait mulai dari Satpol PP, Kapolsek, Danramil, Camat, Kepala Desa, PLN untuk segera mendata bangunan liar, perlintasan liar dan listrik liar serta menggelar sosialisasi kepada masyarakat agar warung, perlintasan liar dan wayar (kabel) dapat ditertibkan (dibersihkan).
Selain itu, untuk permasalahan 4 titik tanah yang diklaim oleh warga, seluruhnya sudah dapat diselesaikan.
"Untuk masalah tanah yang diklaim warga, seluruhnya sudah selesai. Itu berkat kerjasama seluruh pihak terkait yang telah banyak membantu. Warga dengan sukarela memberikannya pada pihak Kereta api termasuk mencabut plank dan pagar," ujarnya.
Pihak Kereta api melalui Ricki K mengatakan, dari data ada sekitar 77 perlintasan yang berada di jalur kereta api Kuala Tanjung termasuk perlintasan liar. Sementara, perlintasan yang resmi akan digunakan hanya 11 perlintasan. Jadi sisanya 66 perlintasan agar segera ditutup.