Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan menggelar simulasi penanganan Asian Games. Dalam simulasi ini, skenarionya terdapat penghadangan massa terhadap rombongan atlet Asian Games.
Simulasi dipimpin Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di arena parkir venue Golf Pondok Indah, Jalan Metro Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pukul 13.40 WIB, Senin (6/8/2018). Simulasi melibatkan personel polsi dan TNI serta petugas kesehatan.
Dalam simulasi, ceritanya ada mobil yang membawa 10 atlet dengan pengawalan tim Patwal Polres Metro Jaksel. Anggota Brimob bersenjata api juga mengawal rombongan tersebut.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba rombongan dihadang oleh sekelompok masa yang tidak dikenal. Mereka meminta perwakilan negara tersebut berbalik arah dan tidak meneruskan perjalanan.
"Kembali kembali! Kami tidak suka dengan negara itu Pak!" teriak massa dalam simulasi tersebut. Polisi kemudian melakukan negosiasi dengan kelompok massa.
Namun massa menolak membubarkan diri hingga terjadi kericuhan. Petugas pengamanan dan massa terlibat aksi saling dorong.
Massa semakin tak terkendali, hingga akhirnya polisi mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Tim Eagle One juga ikut turun dan menangkap dua orang provokator.
Di tengah keributan itu, seorang peserta menyandera atlet sambil menodongkan senjata. Polisi bernegosiasi dengan pelaku sambil memperingatkan.
Karena pelaku tidak juga melepaskan sandera, polisi lalu melepaskan tembakan tegas dan terukur pada hitungan kedua. Pelaku berhasil dilumpuhkan dan sandera dibebaskan.
Sementara atlet dievakuasi dan dipindahkan ke mobil baru yang sudah disiapkan. Selanjutnya melanjutkan perjalanan ke venue Pondok Indah, dikawal oleh Patra Brimob. Tim Inafis datang untuk olah TKP, tim Dokes datang untuk membawa tersangka yang ditembak ke RS Polri Kramat Jati.
"Kita sudah melaksanakan simulasi pengamanan terhadap delegasi atau atlet yang menuju ke venue Asian Games. Kita lihat sama-sama skenarionya sesuai dengan arahan Panglima TNI dan Kapolri bahwa ancaman nomor satu aksi teror dari oknum tertentu yang ingin menghambat atau mencegat dari pada para atlet ini," kata Kombes Indra.dtc