Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah rangkaian KREATIFOOD 2018 dibuka di Surabaya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali mengadakan kegiatan yang sama di Medan, mulai tanggal 10-12 Agustus 2018 di Manhatttan Times Square Medan.
Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi
Kreatif Fahmy Akmal dalam konferensi pers, di Atrium Manhattan Times Square Medan, Kamis (9/8/2018) mengatakan, KREATIFOOD merupakan acara yang diadakan Bekraf untuk meningkatkan peran subsector kuliner dalam mendongkrak perekonomian Indonesia.
“Kegiatan KREATIFOOD mendorong mendorong perusahaan rintisan (startup) kuliner untuk dapat lebih mengembangkan (scale up) usahanya untuk
mendapatkan akses ke kanal distribusi dan pemasaran. Lebih jauh kegiatan ini diharapkan dapat menghubungkan pemilik startup kuliner
kepada akses permodalan perbankan maupun non perbankan,” jelasnya.
KREATIFOOD Expo 2018 yang telah diadakan di Surabaya, jelasnya, telah berhasil mempertemukan antara reseller/ distributor, dengan para
peserta FoodStartup Indonesia.
“Lebih dari separuh peserta KREATIFOOD 2018 Surabaya telah berhasil memperluas pasarnya di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. Sambal
Baba adalah salah satu peserta yang berasal dari Papua dan berhasil mendapat reseller yang tertarik untuk memasarkan produknya ke pasar
modern di Surabaya. Sambal Baba juga berhasil mendapatkan kesempatan investasi dari beberapa pihak yang tertarik,” ujarnya.
Fahmy Akmal mengatakan, subsektor kuliner telah memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif pada tahun 2016. Berdasarkan
survei khusus ekonomi kreatif oleh Badan Pusat Statistik, subsektor ini menyumbang 41,4%. Pada tahun yang sama, subsektor kuliner
mengalami peningkatan sebesar 6,92% menjadi sekitar US$ 1,206 miliar, dari sebelumnya sekitar US$ 1,179 miliar.
“Beranjak dari data tersebut, Bekraf akan terus mengawal peningkatan subsektor kuliner agar dapat terus menjadi subsektor penyumbang PDB
ekonomi kreatif dan ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Ketua Perkumpulan FoodStartup Indonesia, Yustinus Agung, mengatakan, kepesertaan KREATIFOOD 2018 harus melalui proses kurasi di
dalam platform FoodStartup Indonesia. “Karenanya, peserta yang terkurasi merupakan nominasi kegiatan FoodStartup Indonesia yang dilaksanakan oleh Deputi Akses Permodalan Bekraf. KREATIFOOD sendiri merupakan program lanjutan dan pendukungan FoodStartup Indonesia dalam bidang pemasaran yang dilaksanakan oleh Deputi Pemasaran Bekraf,” ujarnya.
Yustinus mengatakan, yang menarik dari kegiatan ini adalah bahwa keberanian untuk mengembangkan pemasaran produk di luar kota asalnya,
menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi calon peserta.
“Hal ini dimaksudkan untuk membuka kesempatan mempromosikan produknya kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Fahmy Akmal menambahkan, dalam setiap acara KREATIFOOD, Bekraf mengundang pelaku ekonomi kreatif kuliner untuk mengikuti kelas mini.
Pengetahuan yang diharapkan dapat menambah wawasan para pelaku kreatif subsektor kuliner ini antara lain ilmu investasi, kesiapan memasarkan
di luar negeri dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi.
“KREATIFOOD telah diinisiasi oleh Deputi Pemasaran Bekraf sejak akhir 2016. Dengan adanya keterlibatan penuh dari pemerintah dan bekerjasama
dengan pihak swasta, diharapkan perkembangan ekonomi kreatif akan berlangsung lebih cepat,” ujarnya.