Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sad ending buat Mahfud Md. Sudah diberi harapan jadi cawapres, tapi 'dicampakkan' pada last minute. Begitu dramatis bak sinetron televisi yang membuat benak penonton berkecamuk.
Drama Mahfud batal jadi cawapres, yang membuat banyak orang terbelalak, jadi penutup balada yang bermula saat Ketum PPP M Romahurmuziy merespons viralnya cawapres Jokowi berinisial huruf 'M'. Memang sedikit bernada candaan, namun pernyataan ini membuat cawapres Jokowi berinisial 'M' makin viral, apalagi ada Waketum PD Roy Suryo juga menyebut nama-nama yang sama, sambil melempar guyonan soal sosok 'Mr A' pendamping Prabowo yang ternyata belakang diketahui juga tidak presisi.
"Sejak beberapa saat yang lalu beredar bahwa cawapres Jokowi berawalan M. Itu betul. Ma'ruf Amin, Muhaimin, Mahfud Md, Moeldoko, Mulyani, Mbak Susi, Mas Airlangga, bahkan M Romahurmuziy bisa juga, he-he-he.... Mas dan mbak lainnya sudah pasti juga. Nah, awalannya M, kan," kata Romahurmuziy lewat akun Twitter-nya.
Tak hanya itu juga, ia juga mengungkap kriteria cawapres Jokowi yang kemudian oleh sejumlah pakar politik dinilai mengarah pada Mahfud Md. Harapan Mahfud jadi cawapres makin besar setelah ada elite PDIP yang membuka peluang itu dengan mengatakan 'boleh juga'.
Drama terus bergulir hingga kemudian 'diamini' oleh Presiden Jokowi. "Depannya pakai 'M'," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).
Sebenarnya awak media sempat bertanya langsung kepada Jokowi soal sosok cawapres Jokowi. Yang menguat kala itu memang nama Mahfud dan Ma'ruf Amin. Nah, Jokowi menanggapi dengan senyuman dan melempar candaan.
"Mbak Puan juga pakai 'M'. Mas Airlangga juga pakai 'M'," kata Jokowi tersenyum.
Sementara itu, koalisi Jokowi sedang mempersiapkan cawapresnya, kubu seberang sudah mulai membuat kejutan dengan drama 'jenderal kardus' sampai munculnya duet Prabowo-Sandiaga yang menguat pada tengah malamnya.
Saat duet Prabowo-Sandiaga menguat, ternyata diam-diam Mahfud sudah diminta stan by oleh Jokowi. Dan pada pagi harinya, Mahfud resmi ditelepon menteri dari Istana untuk mengumpulkan CV. Itu bagi Mahfud adalah permintaan resmi dirinya jadi cawapres Jokowi.
Ini belum apa-apa. Yang makin dramatis adalah kala Mahfud diminta mengukur baju putih. Mahfud menyebut itu adalah baju favorit Pak Jokowi.
"Diminta mengukur kemeja putih itu favorit Pak Jokowi," kata Mahfud saat berbincang dengan detikcom tak lama sebelum Jokowi dan pimpinan sembilan parpol koalisi menyepakati Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, Kamis (9/8/2018).
Mahfud pun sudah menyatakan kesediaannya jadi pendamping Jokowi. Ia menganggap ini sebagai panggilan sejarah dan yakin memenangi pilpres bersama Jokowi.
"Pertama, tentu panggilan sejarah ya, saya kan aktivis juga, pengin juga ada di medan perjuangan. Kedua tentu kepercayaan Pak Jokowi kepada saya. Kalau memilih saya, tentu kan percaya kepada saya. Ketiga, elektabilitas Pak Jokowi untuk menang itu sangat bisa," kata Mahfud.
Dengan baju putih yang baru dijahit itu Mahfud melenggang ke sekitar Menteng, tepatnya di Tesate. Di sana ia sempat bertemu sejumlah media, berbicara optimisme jadi pendamping Jokowi.
Sementara itu, Jokowi sedang berkumpul dengan sembilan pimpinan parpol koalisinya di Restoran Pelataran Menteng, mengambil keputusan penting soal cawapres pendampingnya. Sebelum surat resmi pengusungan Jokowi diteken dan dicap ketum parpol, semua menduga duetnya adalah Jokowi-Mahfud. Namun siapa nyana, pada last minute, nama itu justru berubah. Semua orang terkejut!
Konon, sejumlah pimpinan parpol menolak Mahfud pada menit-menit akhir dan diambillah Ma'ruf Amin. Jokowi pun langsung mendeklarasikan duet bersama Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Ya, Mahfud batal jadi cawapres Jokowi, dan saat ditanya soal kenapa Mahfud batal jadi cawapres, Jokowi diam seribu kata. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuat panggilan sejarah pupus bagi Mahfud?
Lalu apakah Jokowi-Ma'ruf Amin mampu menandingi Prabowo-Sandiaga Uno, yang hampir final di kubu seberang? (dtc)