Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Rencana pengangkatan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebagai Wakapolri menggantikan Syafruddin dinilai bakal menimbulkan resistensi di tubuh internal, terutama para senior. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menilai hal itu tidak akan merusak hubungan senior-junior di lingkup internal Polri.
"Nggak ada masalah," kata Irjen Setyo Wasisto di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Setyo mencontohkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Meski Tito merupakan lulusan Akpol 1987, senior-senior di atasnya tetap loyal.
"Kapolri 87, senior-seniornya juga taat, kan. Kita nggak ada masalah senioritas. Karena kita, siapa pun yang naik dan ditunjuk pimpinan negara, dalam hal ini Presiden, kita loyal," ujar dia.
Setyo juga mengatakan track record Idham selama di institusi kepolisian bagus. Dia menyebut Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Idham menjadi barometer bagi polda-polda lain.
"Bagus. Polda Metro ini kan jadi tolok ukur, barometer, Indonesia. Sudah banyak pejabat Polri yang sebelumnya di Polda Metro. Pak Irwasum, Pak Kapolri, dulu Pak Timur, Pak Tarman. Semua kan dari Polda Metro," tuturnya.
Nama Idham santer disebut-sebut akan menjadi Wakapolri setelah Komjen (Purn) Syafruddin dilantik menjadi Menteri PAN-RB. Informasi tersebut salah satunya disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo."Wakapolri (akan dijabat) Idham," kata Bambang saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu pagi. (dtc)