Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Deli Serdang. Para petani di Kabupaten Deli Serdang membuat pupuk organik. Pupuk alami itu kini mulai digunakan ke tanaman cabai seluas 2 hektare.
Ketua Gabungan Kelompok Juli Tani, Yareli, mengatakan, sejak 2017 para petani diberikan pelatihan pembuatan pupuk organik.
"Ini yang kedua kalinya kita melakukan uji coba organisme pengganggu tanaman dengan menggunakan agen hayati yang dilakukan di lahan dua hektare," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (16/8/2018).
Katanya, kalau para petani menggunakan pestisida maka biaya perawatannya bisa mencapai Rp 140 juta per hektare. Dengan menggunakan pupuk organik, katanya, 100% biaya tersebut bisa dihemat.
Itungannya, terangnya, dalam 1 rante lahan bisa ditanam sekitar 700-800 pokok cabai. Maka kalau dalam satu hektare, katanya, 700 pokok × 25 rante= 17.500 pokok.
Untuk satu pokok, biaya perawatan dengan menggunakan pestisida bisa menghabiskan biaya Rp 8.000. Maka kalau dikalikan 17.500 pokok, biaya perawatannya bisa mencapai Rp 140 juta.
"Bahan pupuk organik gak perlu dibeli. Bahannya bisa didapat di sekitar kita. Seperti lengkuas, daun nimba, pohon sirih, pohon serei yang semuanya ditanam oleh petani. Semua bahan tersebut digiling sampai halus, kemudian difermentasi. Lalu dicampur dengan air," terangnya.
Selain ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik juga ekonomis, dan hasil produksinya juga tidak terkontamunasi.
Ia berharap, dari luas 31 hektare lahan milik Gabungan Kelompok Tani Juli, penggunaan pupuk organik bisa bertambah.
"Untuk saat ini dua hektare dengan jumlah 20 petani yang ikut. Pupuk organik tersebut bisa mematikan ulat, kutu, dan sejenisnya," harapnya.