Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Forum Silaturahmi Alumni (FSA) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi mengirimkan somasi terhadap Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). FSA HMI meminta SBY untuk mencoret bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat berinisial ASS yang menggunakan gelar dan ijazah palsu.
Ketua FSA HMI Lintas Generasi Adel Setiawan mengatakan somasi ini ditujukan kepada SBY karena dia mempunyai kewenangan untuk membatalkan seseorang dari daftar bacaleg di PD. Selain itu, ASS juga diduga telah memalsukan gelar dan ijazahnya sejak menjadi anggota DPR pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.
"Yang ingin kami titik beratkan, pada kesempatan kali ini mengenai kewenangan ketua umumnya dalam hal ini pak SBY. Ini anggota DPR kan duduk udah 10 tahun duduk di DPR RI. Masa pak SBY nggak tahu, ada anggotanya yang secara terang-terangan sudah melakukan tindakan yang menciderai nilai-nilai akademisi dan marwah anggota DPR RI," ujar Adel di Bakoel Kofie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).
Menurut Adel, somasi ini juga merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. Sebab, saat ini merupakan tahapan di mana masyarakat dapat memberikan tanggapan mengenai daftar calon legislatif sementara yang terdaftar di KPU.
"Maka dari itu sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat tersebut dan saat ini bertepatan dengan pemilu legislatif. Saat ini kan prosesnya sedang berjalan mengenai tanggapan dari masyarakat dari daftar calon sementara dari seluruh caleg sampai hari Selasa kalau nggak salah," ujarnya.
Adel kemudian menyebut sejumlah indikasi caleg dari PD itu menggunakan gelar palsu. Pertama, terdapat perbedaan gelar yang dipakai oleh ASS saat kampanye Pileg di 2009 dan 2014.
"Pada tahun 2009 yang bersangkutan dalam alat peraga kampanyenya selalu menggunakan gelar SE dan MM lalu pada tahun 2014 yang bersangkutan dalam alat peraga kampanyenya selalu menggunakan gelar BBA dan M.Si. Pada saat ini yang bersangkutan menggunakan gelar M.Si saja," ujar Adel.
Kedua, Adel juga melacak profil ASS dari situs resmi DPR RI. Di situs tersebut, ASS tercatat pernah kuliah di luar negeri.
"Pada tahun 1992-1995 yang bersangkutan menempuh pendidikan Marketing di State University of New York at Stoory Brook (USA) dan pada tahun 1995-1997 ia menempuh pendidikan di Dowling College (USA) dengan dua jurusan sekaligus yakni Marketing dan Mathematic," papar Adel.
"Bagaimana mungkin, kuliah di luar negeri namun mendapat gelar Sarjana Ekonomi (SE) dan Magister Management (MM)," sambungnya.
Indikasi lain yang didapat oleh Adel adalah pada saat 2014 ASS memakai gelar BBA dan M.Si. Adel mempertanyakan asal dua gelar tersebut didapatkan.
"Pada tahun 2014, ia memakai gelar BBA dan M.Si pada alat peraga kampanyenya. Entah dari mana gelar BBA ini ia dapatkan. Sedangkan untuk gelar M.Si jika menilik dari laman http.www.dpr.go.id, ia memperoleh gelar tersebut dari Universitas Krisna Dwipayana yang ia tempuh pada tahun 2011-2013 pada jurusan Ilmu Administrasi. Ketika kami cek di website forlap.ristekdikti.go.id, tidak terdapat nama yang bersangkutan," paparnya.
Atas temuan tersebut, Adel meminta SBY untuk segera mencoret ASS dari daftar caleg PD. Surat somasi akan dikirimkan ke DPP PD pada sore ini.
"Jika dalam waktu paling lambat 1x24 jam sejak ditandatanganinya surat ini, bapak tidak melaksanakan tuntutan ini, maka kami akan membawa permasalahan ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," imbuhnya.
Dihubungi secara terpisah, bacaleg PD Anton Sukartono Suratto akan menjelaskan tudingan tersebut besok. Ia siap menjawab soal tudingan dari FSA HMI. dtc