Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PA 212 memperingatkan tentang fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2014 yang ditandatangani Ketua MUI Maruf Amin agar tidak memilih pemimpin yang tidak berpihak pada umat Islam. Kubu Jokowi menegaskan fatwa itu tidak tepat bila diarahkan kepada Jokowi.
"Kalau melihat wajahnya (Ma'ruf) saya ingat fatwanya satu per satu, saya ingat ada fatwa jangan pilih pemimpin yang bohong, penista agama, dan ingkar janji," kata Juru bicara PA 212 Novel Bamukmin dalam diskusi 'Menjunjung Tinggi Komitmen Kebangsaan dan Kebhinekaan dalam Pemilu 2019' di Museum Kebangkitan Nasional, Jl. Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (24/8/2018).
Novel meminta masyarakat tetap tunduk dan mengikuti fatwa Kiai Ma'ruf sebagai Ketum MUI. "Maka saya pegang fatwanya jangan pilih presiden yang ingkar janji ," tegas dia.
Novel berharap dipilihnya Maruf sebagai cawapres bisa mengajak Jokowi agar lebih berpihak kepada umat Islam. "Saya harap dipilih cawapres dari ulama bisa mengajak Jokowi tobat untuk menghilangkan kriminalisasi ulama, tidak membela penista agama, tidak membela LGBT, tidak membela ormas, dan juga tidak membela aliran sesat," kata Novel.
Menanggapi hal itu, Permadi Arya alias Abu Janda tidak setuju bila fatwa tersebut diarahkan pada Jokowi. Menurutnya, Jokowi bukan pemimpin yang pembohong. Ia membantah tudingan bahwa Jokowi membela seorang penista agama dan melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Buktinya adalah kasus Ahok dan kasus Habib Rizieq Syihab.
"Saya mau bilang justru karena Pak Jokowi nggak mendukung penista agama makanya Ahok masuk (bui)," ujar Abu Janda yang juga aktivis GP Anshor NU itu.
"Ayahanda Habibina Habib Rizieq dipenjara di era SBY, era Jokowi distop kasusnya. Ini terlalu ekstrem kalau menuduh Pak Jokowi melakukan kriminalisasi agama," kata Abu Janda.
Abu Janda menilai pilihan Jokowi sudah tepat. Ma'ruf Amin akan bisa mendinginkan suasana politik yang panas akibat politik identitas yang memakai isu agama. "Dengan Jokowi milih Kiai Ma'ruf Insyallah mengurangi kepanasan," kata Abu Janda. (dtc)