Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indonesia optimistis mendapatkan 15 emas pada kompetisi keahlian, ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12. Indonesia mengirimkan dua peserta untuk setiap kejuruan pada 22 kejuruan dari total 26 kejuruan yang dikompetisikan di IMPACT, Thailand.
Pada gelaran ASC ke-11 di Malaysia pada 2016, Indonesia mendapatkan 13 emas, 2 perak, 7 perunggu, dan 14 diploma. Dengan perolehan tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-2 atau runner-up.
"Tahun ini kita optimistis mendapatkan 15 emas. Pesaing terberat kita adalah Thailand selaku tuan rumah dan mereka juga sangat kompetitif di berbagai kejuruan," kata Direktur Jenderal Binalattas, Bambang Satrio Lelono, dalam keterangan tertulisnya di Bangkok, Thailand (28/8/208).
Menurut Bambang, Indonesia langganan mendapatkan emas di kejuruan-kejuruan, seperti Cabinet Making, Fashion Technology, Graphic Design Technology, Bricklaying, dan Electronic.
"Kita sudah empat kali mendapat emas berturut-turut di kejuruan elektronika, pada ASC tahun 2010, 2012, 2014, 2016. Tahun ini kita optimistis mendapatkan emas," ujar Farid Rinanto, tenaga ahli di kejuruan elektronika.
Farid merupakan alumnus peserta pada ASC ke-9 tahun 2012 di Jakarta. Farid juga mendapatkan prestasi best nations, yaitu nilai tertinggi dari seluruh kejuruan yang diikuti oleh negara bersangkutan.
Kini Farid bekerja sebagai instruktur elektronika di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi Kementerian Ketenagakerjaan.
Selain Farid, ada Tino Suhaebri, alumnus peserta ASC tahun 2008 yang mendapatkan perak dan peserta WSC tahun 2009. Tino juga merupakan salah satu tenaga ahli (expert) yang mendampingi tim kejuruan elektronika.
"Kompetisi keterampilan (kompetensi) ini merupakan peluang yang besar di level ASEAN, bahkan dunia. Namun disayangkan, para alumnus yang berprestasi ini kurang mendapat perhatian di tingkat nasional," ujar Tino.
Tino berharap para alumnus ASC khususnya yang mendapatkan medali, bisa diterima dengan mudah di dunia industri atau mendapatkan beasiswa pendidikan melalui jalur pemuda berprestasi.
Delegasi ASC ke-12 yang dikirim ke Bangkok ini telah dipersiapkan melalui beberapa tahap, yaitu proses Seleksi Daerah di seluruh provinsi untuk mendapatkan para calon peserta kompetisi yang terbaik.
Selanjutnya para calon peserta kompetisi yang telah terpilih mewakili daerahnya diseleksi lagi melalui proses seleksi nasional pada 2017.
Dari seleksi nasional tersebut, dipilih tiga calon peserta terbaik, yang kemudian menjalani pemusatan pelatihan dua tahap. Tahap pertama selama 3 bulan dan tahap kedua selama 7 bulan. Seleksi akhir menetapkan dua calon peserta yang mewakili Indonesia pada ajang ASC ke-12 ini.
Selama berada di pemusatan pelatihan, para calon peserta di bawah pembinaan para tenaga ahli (expert) sesuai dengan test project yang akan dikompetisikan pada ASC ke-12, baik dalam hal teknis, nonteknis, dan dalam hal sikap mental para calon kompetitor. dtc