Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bakal calon wakil presidenSandiaga Uno hadir di Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA). Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti)Mohamad Nasir melarang kegiatan politik praktis di kampus manapun.
"Tidak boleh kampus digunakan untuk kegiatan politik praktis," kata Nasir menanggapi aktivitas Sandiaga belakangan ini, saat dihubungi, Minggu (2/9/2018).
Memang kampus boleh menggelar diskusi politik. Namun diskusi politik perlu melibatkan semua pihak secara adil dan digelar tanpa berat sebelah ke salah satu pihak saja. Prinsip independensi terhadap perkubuan politik harus dijaga kampus.
"Kalau diskusi harus melibatkan semua pihak, sehingga nampak independen," kata Nasir.
Dia menjelaskan, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) telah melarang kampanye dilakukan di tempat pendidikan. Maka aturan itu harus ditaati oleh semua pihak yang terkait.
"Di KPU ada peraturan tempat ibadah, sekolah, dan kampus tidak boleh untuk kampanye," kata Nasir.
Saat ditanya bahwa Sandiaga menghadiri acara di kampus saat belum memasuki masa kampanye, Nasir berpendapat kampus tetap harus terhindar dari aktivitas politik praktis.
"Mestinya tidak melihat waktu kampanye atau tidak," kata Nasir.
Sandiaga Uno yang merupakan cawapres pendamping Prabowo Subianto mengisi kuliah perdana mahasiswa baru di Kampus B UHAMKA, Jl Tanah Merdeka, Jakarta Timur, Sabtu (1/9) kemarin. Acara dihadiri ikatan alumni UHAMKA Andi Nurpati yang juga politisi Demokrat dan Rektor Uhamka Suyatno. Dalam acara tersebut, Andi menyampaikan perihal mengganti pemerintahan.
"Kita semua terenyuh dengan melihat kondisi keadaan belakangan ini. Karena itu, mari kita semua bekerja bersama-sama untuk memperbaiki dan mengganti pemerintahan yang tak bisa mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan konstitusi dan undang-undang," ucap Andi kemarin di acara tersebut.
Sebelumnya, Sandiaga juga beraktivitas di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Rabu (29/8) lalu. Hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan yang bicara soal ganti presiden. Ketum PAN itu juga mengatakan Pilpres 2019 sangat sederhana karena hanya dua calon, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sehingga, Pilpres kini hanya pilihan ganti atau lanjut.
"Pilpres sederhana, ganti presiden dan lanjutkan presiden," ucap Zulkifli Hasan.
"Ganti apa lanjut?" tanya Zulkifli Hasan kepada ribuan mahasiswa baru UMJ.
"Ganti," jawab ribuan mahasiswa saat itu.(dtc)