Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinilai bukan semata-mata salah pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Lalu salah siapa?
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pun turut berkomentar. Saat ini peran serta masyarakat disebut penting agar rupiah kembali menguat.
"Yang dibutuhkan adalah kerja-kerja yang sistematis dari pemerintah sekaligus penjelasan utuh yang meng-cover semua rakyat Indonesia, semua lapisan, tapi yang jauh lebih penting adalah kebersamaan di antara anak bangsa memperhatikan keadaan ini," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Karding pun mengatakan gotong-royong masyarakat diperlukan saat ini. Sedangkan perihal kesalahan siapa sehingga jadi begini, Karding menyebut beberapa hal, seperti?
"Bukan salah kita sebagai bangsa, bukan salah pemerintah, tapi faktor utama melemahnya (rupiah) ke kurs dolar ini pengaruh global, pengaruh perang dagang AS China yang berimbas pada negara-negara berkembang," ucap Karding.
"Argentina, bahkan Australia, kena. Iran, India kena. Itu jauh lebih tinggi depresiasinya mata uang mereka kepada dolar," sambungnya.
Menurut Karding, saat ini Indonesia masih dalam kondisi yang lebih baik daripada negara-negara tersebut. Namun, agar rupiah menguat, Karding mengimbau agar masyarakat menukarkan dolar AS ke rupiah.
"Indonesia masih relatif baik walaupun bukan berarti kita mengentengkan, tetapi harus melakukan banyak langkah ke internal maupun eksternal, misalkan bagaimana masyarakat tidak atau yang punya cukup uang dolar dijual (untuk membeli) beli rupiah. Itu sikap yang dibutuhkan hari ini untuk mengantisipasi ekonomi global ini," kata Karding.dtc