Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Jakarta. Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengkritik kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mempertimbangkan nama Buni Yani masuk ke dalam tim medasos timses. PSI merespons negatif terkait tindakan tersebut.
"(Buni Yani masuk timses), berarti kami harus siap-siap, cara-cara lama yang digunakan oleh Buni Yani dan kawan-kawan bisa jadi dipraktikkan kembali," kata Toni di Gedung High End, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Dia menyebut track record Buni Yani yang merupakan terpidana kasus pemotongan video Ahok di Kepulauan Seribu pada waktu itu. Dia pun menilai dengan masuknya Buni Yani bisa menggunakan cara-cara lama untuk menjatuhkan Jokowi di medsos.
"Kan Buni Yani punya track record, dan dia sudah dinyatakan bersalah. Bisa jadi, cara-cara lama yang pernah digunakan di DKI akan dipergunakan kembali untuk level nasional, kita harus waspada lah," tutur dia.
"Itu soal etika ya, terserah saja kalau memang kubu sana mau mempergunakan orang yang memang tercoret namanya," tambahnya.
Sebelumnya, Djoko Santoso bicara peluang Buni Yani masuk ke dalam tim sukses pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menyebut kemungkinan Buni Yani dimasukkan ke dalam tim medsos.
"Insyaallah lah yah. Insyaallah tak suruh (saya) masuk (timses)," kata Djoko di kediamannya, Jl. Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Buni Yani dilihat cocok karena backgroundnya sebagai seorang dosen.
"Dia belum minta apa-apa, tapi beliau adalah seorang penulis. (Divisi timses) Medsos lah, dia kan dosen juga kalau nggak salah," kata Djoko.(dtc)