Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Manchester City jadi pengalaman baru untuk David Silva, saat memutuskan bergabung di 2010. Menerima tantangan di Inggris jadi sebuah titik penting di hidupnya.
Sebelum bergabung dengan City, Silva cuma berkutat di Spanyol. Usai lulus dari akademi Valencia, dia sempat dipinjamkan ke Eibar, lalu lanjut ke Celta Vigo.
Setelah itu gelandang internasional Spanyol ini mendapatkan kepercayaan Valencia untuk tampil di tim senior. Dia jadi andalan selama empat musim, sebelum kemudian City memboyongnya pada awal musim 2010/2011.
Silva mengakui bahwa buatnya, dan juga untuk sebagian besar pemain Spanyol, bermain untuk Barcelona adalah sebuah mimpi. Namun saat itu City merebut hatinya hingga dia memutuskan meninggalkan Spanyol untuk kali pertama, di usia 24 tahun.
"City menginginkan saya saat itu. Mereka sudah mengontak sejak Desember, meminta saya datang dan bermain untuk mereka," kata Silva dilansir BBC.
"Saya pikir saat itu, 'siapa sih yang menginginkan saya?' City menginginkan saya, jadi ke sanalah saya pergi," imbuhnya.
Bergabung City terbukti bukan langkah yang keliru untuk Silva. Sejak saat itu dia memenangi tiga titel Premier League, satu trofi Piala FA, tiga gelar Piala Liga Inggris, dan dua kali jadi kampiun Community Shield.
Soal kepindahannya ke City, satu hal yang turut membuatnya makin mantap adalah kebutuhan akan suasana baru. Dia butuh merasakan sesuatu yang baru setelah orang tuanya menjalani detik-detik perpisahan.
"Saat itu, saya tinggal bersama orang tua saya dan mereka sedang dalam proses perceraian. Itu merupakan momen yang tepat untuk pergi dari sana, dari Spanyol, dan menjalani pengalaman baru. Terbukti saya membuat keputusan yang tepat," tandas Silva.(dts)