Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi (Gema Prodem) Medan menggelar diskusi publik dengan topik "Budaya Malu vs Budaya Protes". Diskusi digelar pada Jumat malam, (14/9/2018) pukul 19.30 WIB di Literacy Coffee, Jalan Jati II No 1, Teladan Timur, Kota Medan.
Aktivis Gema Prodem yang juga pemantik diskusi, Diana Saragih, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (14/9/2018) menjelaskan, diskusi itu akan membahas fenomena politisi napi koruptor yang sudah kehilangan rasa malu. Sudah terlibat korupsi ngotot pula nyaleg lagi.
Mantan napi koruptor itu bersorak karena mereka bisa "nyaleg" yang notabene bakal berkesempatan jadi penyambung lidah rakyat. Rakyatnya tercekat ketika wajah-wajah yang dulunya "nilep" uang rakyat itu kini jadi opsi di kertas suara.
"Semakin lengkap ketika pemimpin daerah memperlihatkan karakter malas, tidak punya terobosan yang membuat layanan publik parah, fasilitas dan infrastruktur buruk," kata Diana.
Semua ini adalah faktor yang membuat masyarakat menjadi apatis bahkan alergi dengan politik. Ketika dalam berlangsung pemilu, mereka memilih golput. Bagaimana ini bisa terjadi dan sampai kapan, tanya Diana.
Diskusi yang merupakan bagian dari program "Diskusi Politik dalam Secangkir Kopi Itu" akan menghadirkan dua pembicara, yakni Ramdeswati Pohan dan Mulana Samosir.