Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Menyikapi perkembangan politik di Indonesia menjelang pemilihan presiden, para kiai sepuh di Jatim menggelar musyawarah. Hal ini dilakukan untuk bersilaturahmi dan tukar pikiran.
Salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pertemuan para kiai di kediamannya, dihadiri pula oleh Mahfud Md dan Ustaz Yusuf Mansur.
"Tadi sebelum pertemuan di sini juga ada pertemuan para ulama sepuh, kiai-kiai sepuh yang termasuk tadi Pak Mahfud juga ikut, yang hadir hampir lengkap," kata Gus Ipul usai seminar dan launching gerakan tagar 2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9/2018).
Ditanya apakah para kiai telah mendaratkan dukungannya pada salah satu capres, Gus Ipul mengatakan para kiai masih memerlukan waktu. Namun, ada beberapa yang telah mendukung Jokowi, ada pula yang mendukung Prabowo.
"Kumpul juga membahas berbagai perkembangan dari hasilnya di situ para ulama dan para kiai masih perlu waktu juga. Ada kiai yang memang sudah memberikan dukungan kepada kandidat yang ada. Kira-kira masih banyak juga ya yang perlu waktu untuk memastikan beberapa hal kepada dua kandidat ini," imbuhnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren An Nur Bululawang, Malang, KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan pertemuan ini memang rutin dilakukan. Hal ini agar menjaga situasi kondusif di masyarakat.
Tak hanya itu, para kiai juga saling memberi dan mendengar masukan dari para kiai yang telah didatangi kubu Jokowi maupun kubu Prabowo.
"Pertemuan ini silaturahmi biasa supaya kondisi tetap kondusif. Musyawarah ini juga mendengarkan laporan ulama yang sudah melakukan komunikasi dengan pihak lain. Ada yang komunikasi dengan Prabowo ada yang Jokowi," lanjut Gus Fahrur.
Selain itu, nantinya kiai-kiai yang sudah memutuskan untuk mendukung Jokowi atau Prabowo sepakat untuk saling menghormati. Namun, para kiai yang hadir mayoritas memang belum menentukan pilihan.
"Para kiai umumnya masih akan melakukan ijtihad politik berdasarkan akal sehat. Dicermati tiga bulan ke depan. Akan dipilih mana yang lebih maslahah," ungkapnya.
Dalam pertemuan ini, turut hadir KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli dari pesantren Ploso, Mojo, Kediri; KH Miftachul Ahyar, Surabaya; KH Anwar Iskandar, Ponpes Al Amin Kediri; KH Idris Hamid, Pasuruan; KH Nawawi Abdul Djalil, Pasuruan; serta KH Anwar Mansyur, Lirboyo Kediri.
Ada pula KH Ubaidillah Faqih, Ponpes Langitan Tuban; KH Nuruddin Abdurahman, dari Bangkalan; KH Safiudin Wahid, dari Sampang; KH Fakhrillah Aschal serta sejumlah ulama dan kiai sepuh lainnya. dtc