Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Gerindra menyebut karier Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) kandas setelah dicoret KPU sebagai bacaleg DPD. Sebab, OSO sudah tak mungkin lagi masuk ke parlemen.
"Untuk mencalonkan diri di DPR dan DPD kan sudah kandas. Karier Pak OSO selesai sudah di 2019-2024, beliau tidak akan masuk di parlemen baik sebagai anggota DPD atau DPR," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade dalam perbincangan, Kamis (20/9/2018).
Selain itu, partai yang dipimpin OSO itu juga dinilai Andre kemungkinan juga gagal masuk Senayan. Sejumlah lembaga survei, sebut dia, menetapkan Hanura di nomor buncit dan tidak lolos suara ambang batas parlemen sebesar 4%.
Belum lagi, lanjut Andre, soal kemungkinan lain yang bakal terjadi di Pilpres 2019. Salah satu kemungkinan yang diprediksi Andre ialah, Prabowo Subianto mengalahkan Joko Widodo.
"Apalagi kalau Hanura beneran tidak lolos Parliamentary Threshold. Bener-benar kandas. Apalagi seandainya kalau Pak Jokowi kalah sama Pak Prabowo," ujar Andre.
Dia kemudian menambahkan soal keheranannya mengapa OSO memilih maju sebagai bacaleg DPD. Menurut Andre, hal ini makin menunjukkan ketidakpercayaan OSO terhadap Hanura.
"Mendaftarnya Pak OSO jadi bacaleg DPD itu menunjukkan Pak OSO tidak percaya diri ya terhadap partai beliau sendiri. Padahal Pak OSO sudah ketua DPD RI, orang dekat Pak Jokowi, kan lucu," ucapnya.
KPU mencoret OSO dari daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2019. OSO merupakan bacaleg DPD dari daerah pemihan (dapil) Provinsi Kalimantan Barat.
Hanura sudah buka suara. Menurut Hanura KPU telah melanggar hukum. Alasannya, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pengurus parpol tidak boleh maju nyaleg DPD tidak berlaku surut. "Artinya KPU melanggar hukum," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah. dtc