Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinisdaily.com-Medan. Bentrokan demonstran puluhan mahasiswa dengan aparat kepolisian di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (19/9/2018), merupakan situasi yang tidak diinginkan bersama. Khususnya mahasiswa yang kontra dengan Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Kordinator wilayah (Korwil) I Sumut-Aceh, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Swangro Lumbanbatu kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (22/9/2018).
Swangro mengaku kecewa dengan kepolisian yang memukuli para mahasiswa itu. "Saya memang tidak ikut demo itu, tapi saya lihat dari video yang beredar itu sangat mengerikan, ujarnya.
"Saya heran kenapa kawan-kawan mahasiswa terkesan yang disalahkan bahkan dipukuli oleh kepolisian. Padahal mereka juga tidak mau chaos. Soal mereka menuntut presiden, itu adalah kritik mereka. Mereka 'kan menagih janji pemimpinnya," jelasnya lagi
Menurut Swangro, harusnya apa yang dilakukan mahasiswa disyukuri karena masih kritis untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.
"Saya ini mahasiswa. Saya pahami pikiran mahasiswa. Itu soal sudut pandang saja. Biasa itu. Karenanya pemukulan yang dialami kawan-kawan mahasiswa itu sangat membahayakan bagi kehidupan berdemokrasi. Soal terjadi chaos saat aksi, tentu tidak ada yang menginginkannya. Siapa dalangnya itu yang harus ditindak," tegasnya.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto sendiri pada Jumat (20/9/2018) menjenguk sejumlah mahasiswa korban pemukulan oleh aparat kepolisian yang kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan. Ia mengajak agar semua pihak menjaga kondusivitas di daerah ini.