Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan dari jutaan relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019, dipastikan ada yang memproduksi hoax dan hatespeech. Hal itu dikatakan Pratama terkait ancaman konten negatif.
"Ketika ada yang melakukan penyebaran berita hoax, hatespeech, pasti ada. Mau kita bilang 'jangan beri berita hoax, jangan hatespeech', nggak mungkin. Pasti di antara jutaan relawan itu pasti akan membuat berita itu," kata Pratama dalam dalam diskusi bertema 'Kampanye Asik, Damai dan Antihoax' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Pratama menuturkan karakter pengguna internet di Tanah Air lebih mudah menerima berita negatif ketimbang yang positif. Untuk menyiasati itu diperlukan kondisi 'banjir berita positif'.
"Di Indonesia, orang lebih mudah menerima berita negatif daripada berita positif. Kalau banyak berita negatif, (solusinya) banjiri dengan berita positif. Kalau kita dikirimkan berita negatif, kirim berita positif," jelas Pratama.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jakarta, Erik Somba, menjelaskan maraknya berita bohong dikarenakan adanya permintaan atau demand.
"Hukum ekonomi berlaku pada media manapun. Ada supply dan demand. Adanya media abal-abal karena ada demand, ada yang mengambil untung," terang Erik.(dtc)