Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah membatasi impor mobil mewah 3.000 cc ke atas dengan menaikkan pajaknya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, sehingga hasil akhirnya menguatkan rupiah.
Menanggapi hal ini General Marketing & Sales Aston Martin Jakarta, Fransisca Prandayani akan tetap mematuhi regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
"Apabila pemerintah minta kita ngapain, ya kita pasti akan ikut kebijakannya," ungkap Sisca.
"Sebenarnya kalau dibilang sedih, ya sedih lah tapi sebisa mungkin kita ikut dulu pada kebijakan pemerintah," kata Sisca.
Namun meski dolar yang menguat serta lahirnya peraturan larangan impor mobil mewah, saat ini Aston Martin masih bisa menahan harga jual mobil buatan Inggris ini.
"Saat ini harganya masih sama dengan yang kita tentukan waktu sebelum ada kebijakan pemerintah," ucap Siska.
Dirinya juga mengungkapkan tidak bisa memastikan sampai kapan bisa menahan harga untuk bisa berbagi kesulitannya dengan konsumen.
"Kita masih mau lihat dulu pasar masih mau terima atau nggak dengan harga segitu, nanti kalau misalkan harus menaikkan harga, tinggal sesuaikan aja, yang penting kita ikut sama aturan pemerintah," kata Siska.
Aston Martin Jakarta pekan lalu meluncurkan mobil New Vantage yang dibanderol di atas Rp 5 Miliar. Siska mengatakan tetap optimistis terhadap potensi pasar di Indonesia. "Harus tetap optimistis ya mau digempur dari segala macam tantangannya," kata Siska. (dto)