Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indikator Politik Indonesia memaparkan data soal pilihan basis Partai Demokrat (PD) pada Pilpres 2019 ke Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Demokrat yang mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mempertanyakan hasil analisis Indikator.
Ketua DPP PD Jansen Sitindaon menduga, hasil analisis tersebut berdasarkan beberapa kabar dukungan kepala daerah ke Jokowi-Ma'ruf. Hal itu yang disebut Jansen terpotret Indikator Politik Indonesia.
"Namun angkanya ini yang menurut kami kebesaran. Bisa sampai 53 persen gitu dukung Pak Jokowi," kata Jansen, Rabu (26/9/2018).
Jansen mengatakan akan menanyakan langsung perihal hal itu kepada pihak Indikator Politik Indonesia. Terutama, terkait daerah mana saja yang dijadikan sebagai sampel untuk analisis tersebut.
"Apa sample nya ini mayoritas mereka ambil di Papua, NTT, Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Jatim kah? Kalau sample nya dari sana, perkeadaan saat ini ya mungkin angkanya memang segitu. Karena daerah-daerah itu, sejak polling yang diadakan DPP dulu juga preferensinya politiknya sudah mengarah ke Jokowi," tuturnya.
Jansen memastikan partainya akan lebih masif untuk meminta kadernya memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Selain itu, PD juga akan kembali menjelaskan sikap partainya pada kontestasi pilpres mendatang.
"Kami yakin sesudah nanti kami DPP turun dan Pak Prabowo juga menyapa mereka langsung dalam tour kampanye yang dilakukan ke daerah-daerah, angka itu pelan-pelan akan turun menjadi mayoritas mendukung Prabowo-Sandi," kata Jansen.
"Yang penting saat ini kami Demokrat bersama Pak SBY solid mendukung dan akan memenangkan Prabowo-Sandi di daerah daerah yang menjadi basis Demokrat selama ini," sambungnya.
Indikator Politik Indonesia menganalisis pilihan basis partai politik Indonesia ke capres-cawapres pada Pilpres 2019. Ada hasil yang bikin kaget, yakni basis PD memilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang diusung partai.
Survei digelar dengan wawancara langsung dalam kurun 1-6 September 2018. Metodologi survei adalah multistage random sampling dengan bertanya kepada warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu. Margin of error survei sebesar kurang-lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Total responden 1.220.
Berikut hasil analisis tersebut:
Basis partai: 6,8%
Dukung Jokowi-Ma'ruf: 53,0%
Dukung Prabowo-Sandi: 43,4%
dtc