Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sikap grasa-grusu capres Prabowo Subianto terhadap kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet berujung blunder baginya. Politikus Nusron Wahid menilai Prabowo dan timnya terlalu berburuk sangka terhadap Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah.
"Pasti awalnya suudzon atau buruk sangka. Pengeroyokan ini dilakukan pendukung Jokowi, terus polisi melindungi dan tidak berani menangkap. Paling-paling mau dibangun begitu. Sudah hapal kelakuannya. Tapi sekarang kecele. Semua ini terjadi akibat dalam benak timnya Prabowo Sandi dan pendukung selama ini, selalu memojokkan Jokowi," ujar Nusron dalam keterangan tertulis, Kamis (4/10/2018).
Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar mengatakan, selama ini Jokowi kerap diserang isu hoax atas keberhasilan pencapaian program yang telah dilakukan. Kubu Prabowo menyebar informasi tersebut tanpa menggunakan data yang akurat dan kredibel.
Sebab itu, lanjut Nusron, adanya kasus Ratna Sarumpaet menunjukkan yang sebenarnya siapa pihak yang melakukan dan menyebar kebohongan.
"Gusti Allah mboten sare (Allah tidak tidur). Takdir kemudian bicara. Siapa yg selama ini kredibel informasinya dan omongannya bisa dipercaya, tidak memfitnah dan membuat hoax. Kali ini. Bangsa Indonesia sudah mulai paham dan terbuka mata hatinya. Mana pemimpin yang bekerja dengan tulus tanpa kebohongan, dengan pemimpin yang hanya sibuk mencari kejelekan dan ingin menyalahkan orang lain, meski dengan cara harus dengan drama kebohongan," katanya.
Sebelumnya, Prabowo meminta maaf kepada publik karena meneruskan kebohongan Ratna Sarumpaet. Namun Prabowo merasa tidak bersalah.
"Kita berpikir positif, saya bersyukur (penganiayaan pada Ratna) tidak terjadi dan saya di depan rakyat Indonesia saya minta maaf," ucap Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
"Tapi saya tidak merasa saya berbuat salah," imbuh Prabowo. (dtc)