Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengundang beberapa menteri keuangan dari berbagai negara untuk membahas fasilitas pembiayaan yang mendorong kinerja ekspor.
Melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, pemerintah menyelenggarakan suatu parallel event yang fokus membahas skema Pembiayaan Indonesia di Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/18).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indwarati menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dengan pasar non tradisional atau tujuan baru yang memiliki potensi besar.
"Ini inisiatif LPEI, karena mengundang menteri keuangan dari negara-negara Afrika, Timor Leste, Bangladesh," kat Sri Mulyani.
Menteri Keuangan yang hadir dalam acara ini berasal dari dari sejumlah negara Afrika dan Asia, seperti Angola, Bangladesh, Kamerun, Ethiopia, Gabon, Mozambik, Namibia, Niger, Tanzania, Timor Leste, Somalia dan sejumlah negara lainnya.
Turut hadir juga lembaga luar negeri seperti The African Export-Import Bank (Afreximbank), Central African States Development Bank (BDEAC), dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP).
Sri Mulyani berharap dengan adanya pertemuan bersama mitra dagang Indonesia di pasar prospektif, dapat disusun sebuah kebijakan dan terobosan yang sesuai dengan harapan para mitra.
"Untuk dengar feedback dari mereka bagaimana kami gunakan Eximbank untuk fasiliatsi hubungan south-south (kawasan selatan) dan tingkatkan ekspor, serta investasi," jelas dia.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus memperkuat regulasi nasional dan menciptakan inovasi-inovasi untuk menghadapi kendala yang dirasakan BUMN dan pelaku usaha nasional ketika melakukan ekspansi usahanya, terutama ke pasar Afrika.
"Salah satu alternatif yang dapat ditempuh pemerintah Indonesia adalah dengan mengembangkan skema counter-purchase," kata Luhut.
Selain itu, ada juga BUMN strategis yang menghadiri pertemuan ini seperti PT
Pindad (Persero), PT LEN Industri (Persero), Bio Farma, PT Timah (Persero), PT INKA (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Kimia Farma, PT Wijaya Karya (Persero) dan Perum Peruri.
Pada kesempatan ini, LPEI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Timah Tbk
dan PT Wijaya Karya mengenai pengerjan proyek bersama serta komitmen LPEI untuk memberikan dukungan pembiayaan investasi dan atau modal kerja ekspor.
Hal ini ditempuh untuk memperkuatdan ekspor dan outbound investment Indonesia yang merupakan dua
kunci yang menjadi perhatian pemerintah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hingga tahun 2018, melalui keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, LPEI telah menerima sebanyak
5 penugasan khusus dengan total alokasi dana sebesar Rp 2,7 triliun.
Kelima PKE tersebut adalah:
1) Ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh
2) Fasilitas pembiayaan kepada UKM supplier eksportir dalam rangka
ketahanan usaha
3) Ekspor gerbong barang dan penumpang ke Bangladesh dan Srilanka
4) Ekspor pesawat udara ke Thailand, Nepal, Uni Emirat Arab, dan negara di Kawasan Afrika
5) Ekspor komoditas ke Kawasan Afrika.(dtf)