Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komunitas perempuan yang menamakan dirinya Sirkulasi Kreasi Perempuan (Sirkam) menggelar acara nonton bareng dan diskusi film "Posesif", Minggu (14/10/2018), di Degil House, Jalan Sepi Silau No 50/54, Medan.
Demikian disampaikan Citra Hasan salah pendiri komunitas Sirkam kepada medanbisnisdaily.com, Senin (15/10/2018). Disebutkannya, dalam diskusi itu dibahas tentang bentuk kekerasan yang dialami perempuan, seperti fisik, psikologi, ekonomi, dan seksual.
Diskusi menghadirkan Rasina Nasution dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Medan. Dalam presentasinya, Rasinah mengangkat tema "Kekerasan dalam Pacaran".
Rasinah menyebut fenomena itu sebagai fenomena "sunyi" yang marak terjadi di masyarakat Indonesia, namun tidak terekspos dan cenderung dibiarkan (didiamkan).
"Catatan tahunan Komnas Perempuan 2018 pelaku kekerasan seksual tertinggi di ranah privat/personal adalah pacar sebanyak 1.528 orang," ucap Rasina Nasution.
Dara Ayuwi, salah satu peserta diskusi, menuturkan ia senang ada wadah yang bisa digunakan para perempuan untuk saling berbagi dan menginspirasi antar perempuan.
"Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa ia sedang menjadi korban kekerasan dalam pacaran baik secara fisik maupun non fisik," ujarnya.
Dara Ayuwi menambahkan, korban baik laki-laki maupun perempuan harus berani melaporkan tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi dalam pacaran.
"Harapannya semoga para perempuan sadar bahwa kita memiliki kesempatan yang sama baik berbuat maupun bertindak dan harus berani dalam melawan patriarki," tuturnya.
Peserta nobar dan diakuisisi itu tidak hanya dari golongan perempuan, tetapi juga kaum pria.
Holong Paradika, salah satu peserta laki-laki berpendapat bahwa diskusi seperti ini layaknya terus dilanjutkan karena menurutnya laki-laki juga patut paham persoalan perempuan, apalagi kekerasan banyak dilakukan oleh laki-laki.
"Akhirnya saya paham dengan gerakan perjuangan hak perempuan. Dari tadi saya mendengar banyaknya kasus kekerasan yang menyeramkan. Kami para lelaki patutnya harus ikut sadar," ucap Holong.
Melengkapi informasi, komunitas Sirkam sendiri dibentuk pada 9 Juni 2018 oleh Citra Hasan Nasution dan teman-temannya. Tujuannya bukan hanya sebagai wadah kreasi seni dan literasi perempuan, tetapi juga diharapkan mampu menjadi ruang bagi perempuan untuk menyuarakan hak-hak kemanusiannya.