Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perombakan total pengurus DPW PKS Sumut oleh DPP PKS menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, pergantian itu dilakukan saat masa kampanye dan tahapan Pileg dan Pilpres 2019 telah dimulai.
Salah seorang politisi PKS Sumut buka-bukaan mengenai kondisi yang terjadi di internal partainya. Menurutnya, perombakan pengurus dilakukan karena telah terjadi perpecahan.
"Pergantian ini merupakan upaya bersih-bersih dari DPP. Pengurus yang dianggap gerbong Anis Matta mulai disingkirkan," ujar salah seorang pengurus yang namanya minta dirahasiakan itu kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (17/10/2018).
Upaya bersih-bersih itu, disebutkannya sudah mulai dilakukan saat proses pendaftaran calon anggota legislatif (Caleg). Di mana, loyalis bahkan yang simpatik kepada sosok Anis Matta tidak ikut didaftarkan ke KPU.
"Setelah 'bersih-bersih' pada proses caleg, kini masuk ke dalam tahapan 'bersih-bersih' kepengurusan. Seluruh daerah akan terkena dampak bersih-bersih. Memang ini masalah nasional," jelasnya
Kata dia, banyak kader PKS yang simpatik kepada sosok Anis Matta karena dianggap berprestasi. Sebab, mampu menaikkan kembali PKS setelah diterpa isu sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq (LHI).
"Karena prestasi itu banyak kader simpati. Orang-orang yang dianggap loyalis maupun yang simpatik kepada Anis Matta mulai disingkirkan di era kepemimpinan saat ini," ungkapnya.
"Mungkin Pak Hafez dkk itu orangnya Anis Matta, makanya diganti," tegasnya.
Ketua DPP PKS Wilda Sumut, Tifatul Sembiring membantah anggapan tersebut. Ia meyakini PKS akan tetap solid.
"Tidak ada perpecahan, pergantian ini murni hanya untuk penyegaran. PKS tetap satu, tidak ada yang lain," ucapnya.