Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Berastagi. PT PLN (Persero) siap memasok berapa pun kebutuhan daya listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara. Namun sayang, KEK Sei Mangkei belum maksimal menyerap daya.
"Di Sei Mangke saat awal operasi, kita siapkan 10 MW, tapi Sei Mangke baru mampu menyerap 7 MW," kata Manajer Mekanisme Niaga dan Revenew Assurance PLN UIW Sumut, Ahmad Mediansyah.
Berbicara pada Workshop dan Sosialisasi Ketenagalistrikan ang digelar Kelompok Kerja Wartawan Listrik (Korwalis) Sumut bersama PLN UIW Sumut di Berastagi, Senin (22/10/2018), Ahmad Mediansyah mengatakan 3 MW yang disiapkan masih "nganggur" alias belum terserap.
"Sei Mangkei kan kawasan yang diplot untuk pusat aktivitas ekonomi baru di Sumut, sehingga PLN mendukungnya dan menyediakan pasokan daya," sebut Ahmad Mediansyah pada workshop yang juga dihadiri Manajer Komunikasi PLN UIW Sumut Rudi Artono.
Adapun permintaan listrik di KEK Sei Mangkei, kata Ahmad Mediansyah, belum terlalu besar. Hal itu karena jumlah perusahaan yang beroperasi di sana, masih belum banyak.
Pelanggan PLN di KEK Sei Mangkei masih hanya Unilever, PT Perkebunan Nusantara, dan Industri Nabati Lestari. "PLN siap menambah pasokan kalau memang dibutuhkan pengusaha di Sei Mangke, karena daya mampu PLN juga semakin besar," katanya.
Apalagi, katanya, pemerintah mempunyai program pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan seperti KEK Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung. "Dan itu didukung PLN," katanya.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, minat investor berinvestasi di Sumut termasuk di Sei Mangkei semakin tinggi.
"Adanya integrasi KEK Sei Mangke dan Pelabuhan Kuala Tanjung dipastikan semakin menarik minat investor berinvestasi di Sumut," katanya, seraya mengapresiasi langkah PLN yang terus memperkuat pasokan listrik.
Sebelumnya, Ahmad Mediansyah menyebutkan calon pelanggan di Kawasan Industri Medan (KIM), yakni Stasiu Metering Gas KIM 131.000 VA, Manto 66.000 VA dan Rusman Hardjo 164.000 VA.
Kemudian calon pelanggan di Kawasan Industri Kuala Tanjung sebesar 30 MVA, yakni PT Multi Mas Nabati, PT Multi Mas Nabati Asahan, PT Petro Andalan Nusantara dan PT Multi Mas Nabati III.