Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis minat perusahaan baru untuk melantai di pasar modal masih besar di tahun depan. BEI menargetkan jumlah emiten baru di 2019 mencapai 35 perusahaan.
Target itu sama dengan target yang dicanangkan tahun ini. Namun hingga pencatatan bulan ini, jumlah emiten baru tahun ini sudah mencapai 44 perusahaan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menjelaskan, menurut data sejarah pasar modal, biasanya setiap tahun politik jumlah perusahaan baru yang mencatatkan saham di pasar modal turun jauh. Namun kali ini BEI yakin, tahun depan antusias perusahaan masih akan besar.
"Dalam membuat perkiraan kita juga lihat historisnya. Dari 1999, ada pemilu beberapa kali yakni 2004, 2009 dan 2014. Datanya terjadi penurunan jumlah perusahaan tercatat. Jadi justru target ini menunjukkan optimisme kita, karena kita tidak turunkan target dari tahun sebelumnya," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Nyoman menambahkan, meskipun tahun politik terkadang membuat pelaku pasar khawatir, dia yakin biasanya setiap muncul pemerintahan yang baru akan ada muncul harapan baru dengan program-program yang juga baru.
Selain perusahaan tercatat, BEI juga menargetkan tahun depan akan ada 60 perusahaan yang melakukan aksi korporasi penghimpunan dana dari pasar modal melalui penerbitan saham baru (right issue).
BEI juga menargetkan tahun depan akan ada 100 penerbitan surat utang obligasi korporasi baru. Angka itu naik dari target penerbitan obligasi korporasi tahun ini sebanyak 80 perusahaan. Meskipun tahun depan masih akan dibayangi tren kenaikan suku bunga acuan.
"Secara makro tingkat suku bunga naik, tapi jangan lupa setiap perusahaan punya upaya perbaiki performance mereka. Mereka butuh dana, dan dana yang murah ada di pasar modal," tambahnya.
BEI juga akan berupaya meningkatkan jumlah investor dari totalnya saat ini yang telah mencapai lebih dari 800.000 investor (SID). Angka itu sudah naik 28% dari posisi akhir tahun lalu. (dtf)