Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Selain worter, harga tomat di Pasar Tradisional Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) juga naik signifikan. Dua bulan terakhir mengalami peningkatan dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 10.000/kg atau naik sebesar Rp 4.000/kg. Kenaikkan ini diduga karena daerah itu sedang masuk pada musim penghujan sehingga petani banyak gagal panen.
"Musim penghujan sangat bertentangan dengan tanaman tomat. Biasanya pada musim hujan harga tomat mengalami kenakan signifikan," ujar pedagang sayuran di Pasar Balige, Lisbet Tampubolon, Minggu (4/11/2018).
Lisbet mengatakan, kenaikan harga tomat sering terjadi saat musim hujan tiba, di mana cuaca tersebut membuat petani banyak gagal panen sehingga pasokan ke pasar berkurang.
"Sudah satu bulan lebih petani daerah kita tidak muncul memasok tomat ke pasar. Pedagang pun memasok omat tdari daerah lain," sebutnya.
Senada disampaikan, Rina Simangunsong, pedagang aneka sayuran ini mengakui dari sejumlah barang dagangan yang dijual yang mengalami kenaikan harga salah satunya tomat.
"Terasa, harga tomat saat ini cukup lumayan mahal dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 10.000/kg. Kenaikan harga ini dikarenakan petani sekitar tidak memasok jenis barang itu ke pasar," ucapnya mengakui saat ini tomat yang diperdagangkan di pasar terbanyak dari Saribudolok.
Simon Simangunsong, petani tomat dari Desa Gurgur, Kecamatan Tampahan mengakui bahwa musim hujan seperti saat ini sangat tidak berpihak kepada jenis tanaman tomat. Turunnya hujan akan membuat batang tanaman busuk dan buah berwarna pucat.
"Karena kerab curah hujan tinggi, sekarang banyak petani meninggalkan dan tidak melanjutkan perawatan tanaman tomat. Dalam kondisi ini Biasanya harga meningkat tajam," katanya mengakui sudah berupaya melakukan penyemprotan namun karena tingginya curah hujan batang tanaman layu dan membusuk.
Selain tomat, harga wortel juga naik hingga 100%, dari Rp 3.000 menjadi Rp 6.000. Kenaikkan harga terjadi karena minimnya pasokan dari daerah lain, sehingga mengandalkan produksi petani lokal.