Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan ada beras medium yang dijual jadi beras premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Amran mengungkapkan hal tersebut menyebabkan menipisnya pasokan dan memicu kenaikan harga beras jenis medium. Pasalnya, pasokan menjadi menipis sedangkan permintaan masih tinggi.
"Beras ini (jenis medium) ada pergerakan harga naik karena ada anomali," papar dia di PIBC, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Apalagi, mengingat saat ini pasokan beras di gudang Bulog mencapai 2,7 juta ton dan mendekati waktu panen. Maka seharusnya tidak ada kenaikan harga beras untuk jenis medium.
"Supply kita cukup, gudang Bulog itu 2,7 juta ton dan ini mau panen lagi, harusnya kan turun," sambung dia.
Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan seharusnya beras jenis premium memiliki kadar broken atau patahan hanya sebesar 5%. Namun saat ini telah mencapai 15%.
"Jadi dulu kadar broken cuma 5%. Sekarang yang namanya premium itu 15%," ungkap dia.
Arief mengatakan, menipisnya stok beras medium di pasar Cipinang telah terjadi sejak satu bulan lalu.
Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini stok beras di PIBC ada sebanyak 50 ribu ton. Namun, 80% di antaranya merupakan beras jenis premium.
Hal ini pun menyebabkan kenaikan harga beras jenis medium dari sebelumnya Rp 8.700 per kilogram (kg) menjadi Rp 9.150 per kg. Sebab pasokan tak berbanding lurus dengan permintaan.
"Sudah satu bulan ini harga beras naik. Itu dari Rp 8.700 per kg jadi Rp 9.150 per kg," papar dia. (dtf)