Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selera berbahasa setiap generasi berbeda-beda. Termasuk ketaatan mematuhi aturan dan kaedah bahasa. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Balai Bahasa Sumatra Utara (BBSU). Apalagi ada wacana untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di negara-negara ASEAN.
"Tahun 2025 mendatang kita mengalami bonus demografi. Mereka adalah 'generasi alfa, yang saat ini usianya 8 tahun," kata Kepala BBSU, Fairul Zabadi dalam Temu Sastrawan III, di Kantor BBSU, Jalan Kolam Ujung, No 7, Medan, Sumatra Utara, Senin(12/11/2018).
Menurutnya, generasi alfa punya minat sendiri dalam hal sastra dan bahasa. Kecenderungan itu bahkan sudah terjadi di generasi Z atau yang disebut generasi milenial sekarang ini, di mana penggunaan bahasa cenderung tidak patuh asas.
Ditambahkan Fairul, sah-sah saja ada kreasi berbahasa tapi tetap harus patuh asas. Kalau tidak, bahasa Indonesia akan kehilangan wibawa.
"Padahal wacana untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN sudah dicetuskan dan sedang dikaji sejak beberapa tahun lalu. Sementara di kita hal itu masih jadi tantangan," ujar Fairul.
Kegiatan Temu Sastrawan III ini diikuti perwakilan dari 25 komunitas literasi di Sumut. Selain Fairul, narasumber lain yang ikut memberikan materi adalah kritikus sastra Damiri Mahmud dan antropolog sastra Koko Hendry Lubis.