Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Investasi bodong menargetkan siapapun tak terkecuali mereka yang sudah mapan baik secara finansial maupun pendidikan. Cukup banyak mereka yang mengenyam pendidikan tinggi telah menjadi korban investasi bodong ataupun penipuan, dan yang paling baru adalah Ratna Sarumpaet.
Tersangka kasus hoaks penganiayaan itu diketahui menjadi korban penipuan iming-iming uang raja-raja Indonesia dengan nominal Rp 23 triliun. Ratna telah sempat mentransfer uang Rp 50 juta demi mencairkan duit raja-raja tersebut.
Perencana keuangan OneShildt, M. Andoko menekankan bahwa pengetahuan tentang investasi sangat penting dimiliki. Percuma memiliki pendidikan setinggi mungkin tetap jika tak memiliki pengetahuan tentang investasi maka tetap berpotensi menjadi korban investasi bodong
"Ada riset menarik judul bukunya Intelligent Investor karya Benjamin Graham. Dia bilang tidak ada kaitannya antara IQ seseorang dengan kecerdasan investasi. Itu terbukti ketika Newton melakukan kesalahan investasi, dia fisikawan peraih nobel. Dia beli saham dulu untung 200 poundsterling, ketika sahamnya naik dia beli lagi. Tapi kemudian saham itu turun, akhirnya malah rugi 2.000 poundsterling," terangnya saat dihubungi, Selasa (13/11/2018).
Menurut Andoko cerita itu menjadi bukti bahwa sepintar apapun seseorang belum tentu bisa berinvestasi dan bahkan berpotensi merugi. Meski investasi memiliki risiko namun itu bisa diminimalisir tentu dengan pengetahuan.
Bagi mereka yang hendak berinvestasi namun dengan pengetahuan minim juga biasanya cenderung memilih berdasarkan nafsu atau emosi. Padahal itu menjadi titik lemah yang diincar oleh para pelaku investasi bodong.
Dengan pengetahuan tentang investasi yang mumpuni tentu akan bisa menggunakan nalarnya ketika dapat tawaran investasi. Mereka juga bisa melakukan analisa sebelum menempatkan dananya di instrumen investasi. (dtf)