Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan banyak yang mengkritik saat pemerintah menjelaskan soal utang. Sri Mulyani menilai kritikan soal utang sebagai curhat yang emosional.
"Sebagai Menteri Keuangan setiap saya ketemu atau di era medsos, bicara APBN, ini lho penerimaan negara kita, belanja negara, jumlah defisit dan tambahan utang itu orang pada marah ngomong utang mulu," kata Sri Mulyani di Pusdiklat Pajak, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (14/11/2018).
"Kemudian mereka akan bicara kenapa mesti utang? Kenapa tidak semua penghasilan dari SDA kan kita kaya raya, SDA melimpah. Kenapa kita masih utang? Itu bisa dianggap curhat yang emosional," sambung Sri Mulyani.
Sri Mulyani berpesan ke pegawai Kementerian Keuangan menanggapi kritikan tersebut lewat penjelasan yang detail sehingga masyarakat mengerti.
"Tetapi kita bisa tangkap sebagai massege untuk pengelola keuangan seperti kita, kalau kita tidak cukup memberikan bukti berapa rupiah yang kita kumpulkan dari sektor ke sektor," papar dia.
Dia menambahkan Kementerian Keuangan berusaha memberikan informasi yang mudah dipahami masyarakat terkait pengelolaan keuangan negara.
"Jadi banyak pesan yang bisa ditumbuhkan dan disampaikan ke publik," tutur Sri Mulyani.
Sebagai informasi, total utang pemerintah per September 2018 naik Rp 53,18 triliun menjadi Rp 4.416,37 triliun dari posisi di Agustus yang sebesar Rp 4.363,19 triliun.
Dibandingkan dengan posisi utang pada periode yang sama di 2017, ada kenaikan sebesar Rp 549,92 triliun dari Rp 3.866,45 triliun menjadi Rp 4.416,37 triliun. (dtf)