Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perkembangan teknologi bertransaksi saat ini sudah semakin canggih. Bank pun berlomba-lomba menyediakan layanan QR code untuk berbelanja.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan menjelaskan, pihaknya sudah meluncurkan cara transaksi melalui mobile aplikasi dengan skema pemindaian QR code. Skema tersebut sudah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
"Kita terus kembangkan jadi QR kita baru launching. Jadi QR itu launching sudah dapat approval dari BI," jelas dia usai menggelar konferensi pers persiapan acara Indonesia Banking Expo (IBEX) di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Ia menjelaskan, realisasi QR code akan dikembangkan ke merchant-merchant yang bisa transaksi dengan CIMB. Selain itu persiapan untuk transaksi menggunakan QR code juga sudah dipersiapkan dengan mesin EDC yang biasa digunakan untuk transaksi kredit dan debit.
"Kita mau kerjakan QR kita ke semua merchant dan semua EDC. Jadi sudah akan bisa nerima QR," jelas dia.
Selain CIMB Niaga, Bank Mandiri juga akan meluncurkan skema transaksi QR code di tahun depan. Hal tersebut dijelaskan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.
"Kami targetkan pada Januari 2019," kata dia.
Ia menjelaskan, skema pembacaan QR code di seluruh bank sudah ada, namun pihaknya saat ini tengah melakukan proses agar QR code ini agar terhubung ke rekening nasabah dan kartu kredit.
"Konsepnya QR, saya rasa semua bank sudah ada. Tinggal bagaimana nanti QR ini ngelink ke wallet atau juga ke debit dan kredit card. Serta penggunaannya gimana. QR itu kan memang nggak terlalu cepat ya karena kan harus ada proses. Kami akan arahkan ke retail dan pembayaran untuk transportasi. Retail seperti tempat makan dan transportasi. Jadi pembayaran skala kecil," jelas dia.
Ia menjelaskan, jika transkasi yang dilakukan dalam skala besar demi keamanan baiknya disarankan untuk menggunakan skema transaksi EDC yang berbasis kartu.
"Kalau big ticket item (pembelian sekala besar) keamanannya harus lebih baik dan mungkin lebih confortable itu menggunakan EDC maupun card base. Berarti kita lihat dalam 1-2 tahun lagi perkembangannya seperti apa. Jangka pendek mungkin QR code memang lebih cocok untuk small ticket purchase (pembayaran skala kecil). Nanti baru dari sisi kecepatan maupun settlement lebih baik baru tingkatkan. Card base dalam 1-3 tahun ke depan juga masih akan dipergunakan di sistem pembayaran," papar dia.
Ia mencontohkan transaksi yang akan dilakukan dengan menggunakan QR code juga akan bisa digunakan pada skala usaha kecil menengah seperti tukang bakso dan tukang jajan lainnya.
"Jadi nanti kan misal kalau warung basko ada QR jajar 10 itu kan sulit harus nyari. Jadi nanti QR-nya satu atau mksimal dua lah. Jadi pembeli nggak udah nyari QR-nya yang mana. Sama seperti EDC nanti QR harapannya ada standar nasional jadi nasabah tidak perlu punya banyak aplikasi," jelas dia.(dtf)