Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meresmikan toko serba ada dengan konsep Berbelanja Sambil Beramal bernama ARDINDO MART. Bamsoet mengatakan 2,5 persen penghasilan dari toserba ini akan disumbangkan untuk kegiatan amal.
"ARDINDO MART menjual barang dengan harga terjangkau, lebih murah dibanding ritel lainnya. Walaupun keuntungan yang diambil tidak besar, ARDINDO MART tetap menyisihkan 2,5 persen untuk kegiatan amal membantu saudara-saudara sebangsa yang membutuhkan," jelas Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (16/11/2018).
Ia mengatakan kehadiran toserba ini tidak akan menyaingi toko-toko kecil. Malahan, ARDINDO MART diminta untuk mendorong pengembangan pedagangan kecil dan UMKM dalam melalui skema kerja sama.
"Sebagai toko serba ada yang modern, kehadiran ARDINDO MART tidak boleh mematikan pedagang kelontong maupun perdagangan rakyat dalam skala kecil. Justru ARDINDO MART akan membantu mendorong pengembangan pedagang eceran maupun UMKM dengan semangat kolaborasi, gotong royong dan kekeluargaan," imbuhnya.
Ia menambahkan, para pelaku UMKM yang ingin menjadi mitra ARDINDO MART tidak dikenakan listing fee (biaya awal yang harus dibayar pemasok pada swalayan/peritel yang bersedia menjual produk). Menurutnya, kehadiran toserba ini bukan hanya sekadar mencari keuntungan, melainkan bisa memberdayakan masyarakat.
Ke depan, ARDINDO MART akan bekerja sama dengan pesantren, masjid, kampus, sekolah, serta pihak lainnya untuk membuka gerai dengan biaya terjangkau.
"Sebagaimana yang dikatakan Presiden Joko Widodo, Bangsa Indonesia harus hijrah dari individualistik menjadi kolaborasi. Semangat kolaborasi inilah yang ingin dibawa ARDINDO MART dalam mendorong tumbuh kembangnya UMKM. Dengan demikian secara langsung maupun tak langsung, ARDINDO MART telah membantu pertumbuhan dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional," terang Bamsoet.
Sebagai Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri Indonesia (ARDINDO), Bamsoet juga meminta agar ARDINDO MART melakukan transformasi dengan menyesuaikan kebutuhan zaman seperti merambah dunia digital.
"Sebagai kegiatan usaha yang membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya, ARDINDO MART tidak boleh berpuas diri hanya dengan membuka toko secara fisik saja. Melainkan juga harus merambah ke dunia digital. Era Revolusi Industri 4.0 tak boleh dinafikan, namun harus diolah menjadi peluang. ARDINDO MART harus siap juga melayani pesanan melalui digital dalam hitungan menit barang sudah terkirim," pungkas Bamsoet.
ARDINOD MART diresmikan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, hari ini. Hadir dalam acara ini antara lain Sekjen ARDINDO Herman Heru Suprobo, Bendahara Umum ARDINDO Erwin Kurniawan, Waketum ARDINDO Irawadi Hanafi, Ikang Fauzi dan Toha MS, Wabendum ARDINDO Suprayogi Soepaat serta sejumlah pengurus ARDINDO pusat dan daerah.
"Prinsip-prinsip itulah yang akan menopang perwujudan kemandirian dan ketahanan energi nasional," tegasnya.
Semua rencana tersebut, katanya, merupakan kesinambungan dari yang telah dijalankan sekarang. Sebagai bukti, ungkap Arif, sepanjang 2017 telah ditandatangani 70 kontrak EBT, jauh meningkat dibandingkan pada 2014 yang hanya 23 kontrak. Selain itu, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi terus meningkat. Hingga kuartal III-2018, sudah mencapai 1.948,5 MW.
"Kapasitas ini kemungkinan besar masih akan bertambah hingga akhir tahun," katanya.
Pada kesempatan dialog tersebut, Arif Budimanta juga menekankan pentingnya kebijakan terkait dengan pelaku usaha atau pelaksana kegiatan usaha di bidang energi, harus sejalan dengan semangat Pancasila.
Mereka, katanya, harus dalam satu usaha bersama yang menjalankan usaha dengan prinsip kerja sama (koperasi), baik oleh swasta nasional maupun multinasional, BUMN, maupun rakyat dalam komunitas.
"Dengan demikian, tidak ada yang saling menegasikan atau menghilangkan, tetapi saling mendukung demi pemberdayaan bersama seperti yang diamanatkan dalam prinsip Pancasila," ujarnya. dtc